Berita, Investor Pemula

Bursa Saham AS Bergairah Lagi Usai Tarif Trump Ditunda, Simak Sentimen Positifnya

Trump tarif impor China 2025

Bursa saham Amerika Serikat mengalami fluktuasi yang signifikan pada perdagangan pekan lalu (7-11/4/2025), dimana tarif dari pemerintahan Trump yang berubah-ubah membingungkan investor global. Bursa saham AS sempat mengalami penurunan yang dalam pada pekan sebelumnya, namun setelah Trump melakukan pemberhentian sementara bursa saham AS kembali bergairah pada perdagangan pekan lalu.

Beberapa sentimen lainnya seperti earnings season dari sektor finansial yang positif juga memberikan dorongan tambahan bagi indeks saham AS.

Performa Indeks Bursa AS 1W

S&P 500Dow Jones Industrial AverageNASDAQ Composite
+7,22%+6,79%+8,67%

Top Gainer 1W

PLTR+40,23%
CEG+29,42%
DELL+28,22%
NVDA+28,18%
CRWD+27,87%

Berita Emiten

PLTR – Palantir Technologies Inc. telah menyelesaikan perjanjian kerjasama dengan NATO dimana Palantir dengan teknologi terbarunya Maven Smart System, yaitu teknologi pertahanan militer yang berbasis Artificial Intelligence (AI) mampu untuk mengembangkan akurasi target dan pengambilan keputusan operasional di pertahanan. Selain itu, Palantir juga akan mengembangkan proyek untuk militer angkatan darat Amerika Serikat yang mampu meningkatkan revenue Palantir hingga USD 100 juta. 

LLY – Eli Lilly and Co berhasil mengembangkan teknologi terbaru untuk terapi penyakit kronis seperti Diabetes, Obesitas dan Alzheimer. Produk terbarunya yaitu Reseptor GLP-1 menghasilkan uji klinis yang luar biasa dan mampu untuk menjadi produk unggulan tambahan bagi perusahaan kedepannya.

MS – Morgan Stanley mencatatkan pertumbuhan revenue +17,19% YoY pada periode 1Q25, sedangkan net profit mencatatkan pertumbuhan +26,46% YoY. Peningkatan signifikan ini disebabkan oleh tingginya pendapatan dari trading fees dari anak usaha MS yang berada di Asia. Ini berasal dari tingginya volume transaksi bursa Asia pada 1Q25 yang didorong dari volatilitas pasar.

X – United States Steel Corp dilarang oleh Donald Trump untuk menyetujui perjanjian akuisisi oleh Nippon Steel sebesar USD 15 miliar. Trump mengatakan bahwa United States Steel tidak boleh dimiliki oleh asing karena nilai-nilai historikal yang ikonik tersebut. Akibatnya saham United States Steel turun signifikan pada perdagangan minggu lalu. 

PFE – Pfizer Inc. menghentikan pengembangan produk obat obesitas, danuglipron, setelah kerusakan liver pada pasien uji coba. Keputusan ini diambil setelah efek samping yang diberikan obat tersebut cukup besar, padahal obat ini adalah langkah Pfizer untuk memasuki industri obat obesitas karena perkembangannya yang sangat pesat, diprediksi mencapai USD 100 miliar pada tahun 2030 mendatang. Pfizer berencana untuk tetap melanjutkan penelitian di industri ini, dengan obat-obatan lainnya.

Berita lainnya

US Producer Price Index (PPI) pada bulan Maret 2025 menunjukan penurunan yang diluar ekspektasi pasar.

Dimana PPI AS pada bulan Maret 2025 berada di level +2,7% YoY, turun dari +3,2% YoY pada bulan Februari lalu. Sedangkan untuk core PPI sendiri juga ikut turun -0,1% ke level +3,4% YoY. Penurunan PPI AS pada bulan Maret didorong oleh penurunan harga bahan makanan sebesar -2,1% YoY dan juga harga energi sebesar -4,00% YoY. Penurunan PPI ini sejalan dengan penurunan CPI yang diumumkan pada hari sebelumnya.

Consumer Price Index (CPI) AS menunjukan angka +2.4% YoY, dibawah ekspektasi konsensus.

CPI di bulan Maret juga menunjukan penurunan dari bulan Februari yang sebesar +2.8% YoY. Selain itu, core inflation juga ikut menurun ke level +2.8% YoY pada bulan Maret 2025, angka ini terendah sejak Maret 2021 lalu. Penurunan inflasi ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas, khususnya Minyak WTI yang membuat harga bensin di Amerika turun -6% YoY.

Donald Trump kembali mengeluarkan kebijakan untuk mengeluarkan barang-barang elektronik penting seperti Handphone, Laptop, Chip, dan barang elektronik lainnya dari tarif AS pada Sabtu lalu (12/04). Ini berpotensi untuk menguntungkan berbagai macam perusahaan teknologi di AS seperti Apple, Nvidia, Intel, Dell, dll. Namun, hanya satu hari saja setelah kebijakan tersebut dikeluarkan, Trump kembali mengatakan bahwa barang-barang elektronik diatas tadi, akan dikenakan tarif ‘spesial’. Ini membuat pasar kembali bergejolak, dimana sentimen ini cenderung negatif terhadap saham-saham teknologi AS jika tarif Trump tersebut tetap berjalan.

Artikel ini dianalisis dan ditulis oleh Financial Expert Ajaib, Alvin T. Murthi

Baca juga: Cara Memulai Investasi US Stock di Ajaib Alpha

Disclaimer: Transaksi US Stocks mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Kinerja suatu produk investasi saat ini atau di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Informasi yang terkandung dalam tulisan/artikel ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset pasar dan analisis internal perusahaan. Anda tetap berkewajiban untuk menganalisis setiap produk investasi  untuk memastikan setiap keputusan investasi dan keputusan untuk menjual dan/atau membeli produk investasi adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan anda sendiri. Tulisan/artikel ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.  Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.

Artikel Terkait