Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan, pengecualian tarif atas barang elektronik seperti smartphone dan laptop yang diumumkan Jumat lalu hanya bersifat sementara. Pemerintahan Trump sedang menyusun kebijakan tarif baru yang lebih spesifik untuk industri semikonduktor.
Pejabat Gedung Putih, termasuk Presiden Donald Trump sendiri, berupaya meredam makna dari pengecualian tersebut. Mereka menegaskan bahwa pengecualian ini tidak sepenuhnya menghapus dampak tarif terhadap barang-barang elektronik konsumen dan komponennya.
“Mereka memang dikecualikan dari tarif timbal balik, tetapi tetap masuk dalam kategori tarif semikonduktor, yang kemungkinan akan diberlakukan dalam satu hingga dua bulan ke depan,” kata Lutnick dalam program “This Week” di ABC, Minggu (13/4/2025).
Beberapa jam kemudian, Trump memperkeruh situasi dengan menyatakan di media sosial bahwa tidak ada “pengecualian” sama sekali, karena barang-barang tersebut hanya dialihkan ke kategori tarif lain dan tetap akan dikenakan tarif sebesar 20%. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahannya untuk menekan Tiongkok atas peran negara itu dalam perdagangan fentanyl.
Pada Jumat malam, pemerintahan Trump mengumumkan, barang elektronik akan dikecualikan dari tarif timbal balik yang lebih luas, yang berpotensi membantu menekan harga barang konsumen seperti ponsel, yang sebagian besar tidak diproduksi di AS.
Kementerian Perdagangan Tiongkok menyambut baik langkah tersebut pada Minggu, menyebutnya sebagai langkah kecil, namun tetap mendesak AS untuk menghapus seluruh tarif yang masih berlaku.
Pengecualian terhadap produk elektronik ini diperkirakan akan menguntungkan perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Samsung, serta produsen cip seperti Nvidia. Namun, ketidakpastian terkait tarif semikonduktor yang akan datang bisa menahan potensi reli saham teknologi pada Senin.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyebutkan bahwa produk seperti smartphone, laptop, hard drive, monitor layar datar, dan beberapa cip akan memenuhi syarat untuk dikecualikan. Namun, mesin pembuat semikonduktor tetap dikenai tarif. Artinya, produk-produk ini tidak akan terkena sebagian besar tarif terhadap Tiongkok maupun tarif dasar 10% untuk negara lain.
Ini adalah perubahan kebijakan tarif terbaru dari pemerintahan Trump, yang telah beberapa kali mengubah rencana besarnya dalam menerapkan tarif global. Pejabat Gedung Putih pun mencoba menghindari persepsi bahwa ini adalah kelonggaran kebijakan.
“Ini bukan pengecualian sebenarnya. Itu bahkan bukan istilah yang tepat,” ujar Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, kepada CBS dalam acara “Face the Nation”. “Rantai pasok ini hanya berpindah dari rezim tarif global ke rezim tarif atas dasar keamanan nasional.”
Greer juga menambahkan, “Presiden memutuskan bahwa tidak akan ada pengecualian. Kita tidak bisa membuat solusi tambal sulam untuk masalah global ini.”
Saat berbicara di pesawat kepresidenan Air Force One pada Sabtu malam, Trump mengatakan ia akan memberikan rincian lebih lanjut soal pengecualian ini pada Senin. Dalam unggahan di TruthSocial, ia menegaskan bahwa Gedung Putih tengah “mengkaji sektor Semikonduktor dan seluruh rantai pasok elektronik.”
Sebagian pihak menilai bahwa pengecualian yang diumumkan Jumat malam mencerminkan kesadaran Presiden bahwa tarif terhadap Tiongkok tidak akan segera mendorong pemindahan produksi smartphone, komputer, dan perangkat elektronik lainnya ke AS.
Pemerintahan Trump sebelumnya memprediksi bahwa perang dagang akan membuat Apple mulai memproduksi iPhone di AS. Namun, hal tersebut dinilai kecil kemungkinannya karena Apple telah membangun rantai pasok yang sangat kompleks di Tiongkok selama puluhan tahun.
Pemindahan produksi ke AS akan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan biaya miliaran dolar, yang dapat melipatgandakan harga iPhone dan mengganggu penjualan produk andalan Apple.
Gejolak ini telah menghantam saham dari “Magnificent Seven” — Apple, Microsoft, Nvidia, Amazon, Tesla, Alphabet (induk Google), dan Meta Platforms (induk Facebook).
Nilai gabungan perusahaan-perusahaan tersebut sempat anjlok sebesar $2,1 triliun (14%) sejak 2 April, saat Trump mengumumkan tarif luas terhadap banyak negara. Ketika Trump mengumumkan penundaan tarif (di luar Tiongkok) pada Rabu lalu, nilai yang hilang menyusut menjadi $644 miliar, atau turun 4%.
Baca berita kripto terbaru hari ini, trading Futures, dan berita saham Amerika (US Stock) hanya di Ajaib Alpha website. Download aplikasi Ajaib Alpha untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib lebih aman, sudah berizin dan diawasi OJK & Bappebti.