Berita, Investor Pemula

Saham AS Terus Bergerak Sideways: Perundingan Tarif Trump Jadi Sorotan Utama

Saham AS Minggu Ini

Saham AS minggu ini diperdagangkan sideways pada pekan lalu (14-17/04) dimana pasar masih menunggu berita terbaru dari tarif Trump. Saat ini Trump dan beberapa negara yang terdampak tarif sedang melakukan perundingan mengenai kebijakan tarif kedepannya, dan hasil dari perundingan ini akan membentuk pasar kedepannya.

Pada minggu ini, Korea Selatan adalah salah satu dari negara besar akan akan segera menemui Trump di gedung putih. Sedangkan dari sisi perusahaan, minggu ini beberapa perusahaan besar seperti TSLA juga akan merilis laporan keuangannya yang menjadi spotlight selama pekan ini.

Performa Indeks Bursa AS 1W

US Stock newsletter Ajaib

Top Gainer 1W

Top Gainer US Stock - 21 April 2025

Berita Emiten

1. UNH

United Health melaporkan laporan keuangan yang mengecewakan pada 1Q25, dimana perusahaan miss USD 2 miliar pada revenue perusahaan. Selain itu, laba perusahaan pertama kali dicatatkan dibawah ekspektasi pasar dalam 15 tahun terakhir. Saham UNH turun -22% pada perdagangan Kamis (17/04) kemarin.

2. LLY

Berencana untuk merilis obat penurunan berat badan orforglipron ditengah tarif dan upaya Donald Trump untuk mendorong ekonomi AS. LLY akan memproduksi pill tersebut di AS dan mendistribusikan ke seluruh dunia. CEO LLY Dave Ricks mengatakan pill tersebut sudah mencapai tahap akhir dan telah di tes untuk konsumsi pada minggu kemarin, saat ini LLY hanya menunggu keputusan dari regulasi AS.

3. MSTR

Perusahaan teknologi dengan aset Bitcoin milik Michael Saylor sedang di selidiki oleh Pomerantz LLP atas kemungkinan fraud oleh petinggi perusahaan dalam melakukan investasi ke sekuritas. MSTR melaporkan USD 5,91 miliar dalam unrealized loss aset digital mereka dan mengatakan bahwa mereka kemungkinan tidak bisa mencapai profitable kembali jika aset digital mereka terus mengalami penurunan.

4. NVDA

Perusahaan teknologi Artificial Intelligence (AI) terbesar di dunia, Nvidia menyatakan bahwa perusahaannya dapat mengalami kerugian mencapai USD 5 miliar atas dampak perang dagang AS-China. Donald Trump melarang penjualan chip H20 Nvidia ke China yang mana chip ini merupakan chip tercanggih yang dapat dijual ke China hingga saat ini, meskipun chip H20 bukanlah yang tercanggih di dunia. Harga saham Nvidia turun -3% pada perdagangan kamis (17/04), setelah hari sebelumnya turun -7%.

5. V

Visa melakukan ekspansi ke Afrika dengan investasi pada financial technology di berbagai negara sebagai bagian dari program Visa Fintech Accelerator. Perusahaan melakukan investasi pada perusahaan digital payment Konnect di Tunisia. Selain itu ada PayTic di Morocco, Oze di Ghana, Workpay di Kenya, OkHi di Nigeria, dan ORDA yang memiliki software untuk memodernisasi rumah makan di Kenya, Nigeria dan Afrika Selatan. Ini adalah bagian rencana besar Visa untuk investasi USD 1 miliar ke Afrika hingga 2027 mendatang.

6. AXP

American Express mencatatkan kinerja diatas ekspektasi pasar sebanyak 5.5% yang mana pada 1Q25 lalu mencatatkan EPS sebesar USD 3,64. Net Profit AXP juga meningkat +9% YoY dibandingkan periode sebelumnya. Net Interest Income perusahan mencapai USD 16,97 miliar, sedikit dibawah ekspektasi, namun revenue perusahaan naik +7% YoY. Kinerja ini didorong dari pengeluaran pengguna kartu kredit yang bertumbuh pada nasabah kalangan atas.

Berita Lainnya

Gubernur The Fed, Jerome Powell menyatakan bahwa The Fed akan berada di wait and see mode yang menandakan bahwa penurunan suku bunga sangat kecil kemungkinan terjadi pada pertemuan The Fed pada bulan Mei mendatang. Jerome Powell juga mengatakan bahwa inflasi akan meningkat, namun pertumbuhan ekonomi Amerika akan tertekan yang menandakan stagflasi. Hal ini direspon negatif oleh investor global.

Bank sentral Eropa (ECB) kembali akan menurunkan suku bunga pada hari ini sebesar 25 bps menjadi 2,25%. Ini dilakukan di tengah pelemahan ekonomi Eropa yang diharapkan dapat membantu mendorong ekonomi Eropa di tengah perang tarif dengan AS. ECB juga mengatakan bahwa inflasi Eropa masih terjaga.

Harga minyak mentah terus tertekan mendekati USD 60/brl. WTI crude oil terpantau diperdagangkan pada level USD 63/brl, dimana harga minyak mentah dunia terus tertekan akibat kekhawatiran dari tarif Trump. Selain itu, Presiden Trump telah mengeluarkan kontrak 5 tahun untuk offshore drilling yang akan meningkatkan produksi minyak mentah Amerika. Di timur tengah, perundingan US-Iran mengenai nuklir juga berjalan dengan baik sehingga meringankan kekhawatiran akan supply minyak. OPEC+ juga berencana untuk meningkatkan 411 ribu/boepd mulai bulan Mei mendatang.

Artikel ini dianalisis dan ditulis oleh Financial Expert Ajaib, Alvin T. Murthi

Baca juga: Cara Memulai Investasi US Stock di Ajaib Alpha

Disclaimer: Transaksi US Stocks mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Kinerja suatu produk investasi saat ini atau di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Informasi yang terkandung dalam tulisan/artikel ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset pasar dan analisis internal perusahaan. Anda tetap berkewajiban untuk menganalisis setiap produk investasi  untuk memastikan setiap keputusan investasi dan keputusan untuk menjual dan/atau membeli produk investasi adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan anda sendiri. Tulisan/artikel ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.  Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.

Artikel Terkait