Bitcoin (BTC) berhasil bangkit kembali ke atas level US$100.000 setelah sempat mengalami tekanan akibat kekhawatiran terhadap kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Meredanya ancaman perang dagang memicu optimisme di pasar, mendorong pemulihan aset berisiko, termasuk Aset Kripto.
Bitcoin Pulih di Tengah Ketidakpastian Perang Dagang
Pada Senin, 3 Februari 2025, Bitcoin sempat turun mendekati US$91.000 akibat gelombang aksi jual yang melanda pasar aset berisiko. Sentimen negatif dipicu oleh kebijakan tarif impor Trump: 25% untuk Meksiko dan Kanada, serta 10% untuk China. Kebijakan ini memicu reaksi keras, dengan Meksiko dan Kanada mengancam balasan, sementara China berencana menggugat ke WTO.
Namun, kondisi berbalik setelah AS mengumumkan penundaan tarif terhadap Meksiko selama satu bulan, menyusul kesepakatan di mana Meksiko akan mengerahkan 10.000 tentara untuk mengamankan perbatasan. Langkah ini memberikan angin segar bagi pasar, mendorong harga Bitcoin berhasil rebound dan kini Selasa, 4 Februari 2025 pukul 08.00 bertengger di US$101.088
Ketidakpastian akibat kebijakan tarif tidak hanya berdampak pada Kripto, tetapi juga merambat ke pasar global. Ancaman tarif tambahan terhadap Uni Eropa dan Inggris semakin memperburuk sentimen investor.
Apakah Bitcoin Layak Dibeli Saat Ini?
Dominasi Bitcoin (BTC.D) Lampaui Angka 60%!
Saat ini, dominasi Bitcoin berada di angka 61,12% tertinggi dalam tiga tahun (terakhir kali dicapai pada Februari 2021), menunjukkan bahwa banyak investor lebih memilih BTC sebagai aset pelindung di tengah ketidakpastian pasar.
Dengan kenaikan sebesar 49% dalam 3 bulan terakhir, momentum bullish tetap kuat meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Pasca penutupan bulan Januari dengan kenaikan sebesar 9,29%. Adapun, pada Feberuari rata-rata Bitcoin (BTC) ditutup dengan kenaikan sebesar 15,66% sepanjang periode 2013-2024. Pada Februari 2024, BTC tercatat mengalami kenaikan signifikan sebesar 43,55%.
Sementara, perdagangan ETF Bitcoin Spot di AS kembali berhasil menutup net inflow sebesar $559,87 juta periode perdagangan 27 – 31 Januari 2024 ditengah kehati-hatian investor terhadap aset berisiko, terutama di tengah ketidakpastian global akibat kebijakan tarif AS.
Sentimen Minggu Ini
Pasar akan mencermati rilis data ekonomi dan laporan keuangan dari perusahaan teknologi besar. Data Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran AS untuk Januari 2025 akan diumumkan pada Jumat, 7 Februari 2025, dengan NFP diperkirakan turun ke 170.000 dari 256.000 pada Desember 2024, sementara tingkat pengangguran diproyeksikan tetap di 4,1%.
Selain itu, laporan keuangan dari raksasa teknologi seperti Alphabet (Google) pada Selasa dan Amazon pada Kamis juga menjadi perhatian. Sentimen pasar terhadap sektor teknologi sempat terguncang pekan lalu setelah kemunculan model AI canggih dengan biaya lebih rendah dari startup China, DeepSeek, yang memicu diskusi besar di Wall Street mengenai pengeluaran untuk AI.
Bitcoin Masih di Bawah Puncak Tertingginya
Meski mengalami pemulihan signifikan, Bitcoin masih berada di bawah rekor tertingginya di US$109.000 yang tercapai pada 20 Januari, bertepatan dengan pelantikan Presiden Trump. Namun, rebound ini menunjukkan adanya optimisme baru di pasar aset kripto seiring meredanya ketegangan perang dagang untuk sementara waktu.
Analisis menggunakan data Selasa, 4 Februari 2025 pukul 08:00 WIB
Disclaimer: Investasi Aset Kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Alpha membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Aset Kripto. Harga aset kripto berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.