Stablecoin kini bukan lagi sekadar aset kripto bagi trader atau investor. Mata uang digital berbasis fiat ini telah menjelma menjadi alat transaksi utama yang mulai diadopsi oleh sistem keuangan konvensional.
Kabar terbaru menguatkan hal ini, dengan beberapa perusahaan raksasa dari Asia hingga Amerika Serikat bersiap meluncurkan stablecoin mereka sendiri.
Daftar Perusahaan Raksasa yang Siap Luncurkan Stablecoin
Berikut adalah tiga perusahaan besar yang dikabarkan sedang merencanakan peluncuran mata uang digital mereka sendiri:
1. Amazon
Amazon dikabarkan tengah mempertimbangkan peluncuran stablecoin. Informasi ini pertama kali diungkap oleh The Wall Street Journal pada Jumat (13/6/2025), menandai ketertarikan perusahaan teknologi besar terhadap mata uang kripto berbasis fiat.
Langkah ini menunjukkan bahwa stablecoin tidak lagi hanya menjadi domain perusahaan kripto. Perusahaan multinasional seperti Amazon mulai melirik potensi teknologi ini sebagai bagian dari efisiensi sistem keuangan mereka.
Meskipun belum ada pernyataan resmi, laporan menyebut Amazon berencana mengembangkan stablecoin yang dipatok terhadap dolar AS. Artinya, nilainya akan mengikuti nilai tukar dolar secara langsung.Tujuan utama proyek ini diyakini untuk menekan biaya transaksi lintas negara, sekaligus membuka peluang bagi Amazon memperkuat infrastruktur pembayaran globalnya.
2. Ant Group (Jack Ma)
Ant Group, perusahaan keuangan yang didukung Jack Ma, mulai menjajaki pasar stablecoin. Setelah sempat mundur akibat tekanan di Tiongkok dan batalnya IPO, perusahaan ini kini mengalihkan fokus ke sektor stablecoin yang berkembang pesat.
Mengutip laporan Bloomberg pada Kamis (12/6/2025), Ant Group, melalui divisi yang berbasis di Singapura, berencana mengajukan lisensi stablecoin di Hong Kong. Langkah ini menyusul mulai berlakunya regulasi baru di wilayah tersebut pada Agustus mendatang.
Tidak hanya Hong Kong, Ant Group juga dilaporkan tengah membidik lisensi serupa di Singapura dan Luksemburg. Ketiga wilayah tersebut dikenal sebagai pusat keuangan global yang strategis untuk ekspansi teknologi keuangan.
Jika berhasil mendapatkan lisensi, Ant Group akan memiliki wewenang untuk menerbitkan mata uang kripto berbasis fiat, sekaligus membuka peluang besar dalam layanan pengiriman uang lintas negara yang lebih cepat, murah, dan efisien.
3. JD.com
Ekspansi stablecoin kini semakin meluas, tidak lagi terbatas pada perusahaan kripto. Setelah Amazon dan Ant Group, JD.com, salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, turut ambil bagian dalam tren ini dengan merancang sistem pembayaran baru.
Dilansir dari Sina Finance pada Selasa (17/6/2025), CEO JD.com Liu Qiangdong menyatakan bahwa perusahaannya akan mengajukan lisensi stablecoin di berbagai negara. Ini adalah bagian dari strategi global mereka untuk membangun infrastruktur pembayaran yang lebih modern.
Langkah ini menunjukkan keseriusan JD.com dalam berinovasi di bidang keuangan digital. Dengan target memangkas biaya lebih dari 90 persen dan mempercepat pengiriman dana menjadi kurang dari 10 detik, JD.com ingin menciptakan sistem yang efisien, inklusif, dan terdesentralisasi.
Stablecoin: Masa Depan Keuangan Digital?
Langkah sejumlah perusahaan raksasa yang mulai mengadopsi mata uang digital ini menunjukkan bahwa stablecoin bukan sekadar alternatif pembayaran biasa. Justru, ia mulai diposisikan sebagai bagian dari transformasi sistem keuangan global.
Keunggulannya dalam efisiensi, kecepatan, dan kemampuan melintasi batas negara membuat stablecoin semakin relevan di era digital. Tak heran jika pelaku industri, dari e-commerce hingga teknologi, berlomba mengembangkan solusi ini.
Jika tren ini terus berlanjut dan didukung regulasi yang jelas, bukan tidak mungkin mata uang kripto berbasis fiat akan menjadi tulang punggung sistem pembayaran masa depan, menggantikan sebagian peran sistem keuangan konvensional.
Untuk berita kripto terbaru hari ini dan informasi lainnya, kunjungi Ajaib Alpha website. Unduh aplikasi Ajaib Alpha untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib lebih aman karena sudah berizin dan diawasi OJK & Bappebti.
