Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (SEC) telah memberi izin peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin pertama di negara tersebut. Langkah ini merupakan tonggak penting bagi industri kripto dan lanskap investasi di Thailand.
Menurut laporan dari SEC, One Asset Management (ONEAM) menjadi pelopor dengan meluncurkan ETF Bitcoin ini. ETF yang dinamai ONE-BTCETFOF-UI tersebut ditawarkan kepada investor kaya dan institusi pada periode 31 Mei hingga 6 Juni.
Produk ini memberikan kesempatan kepada investor untuk memperluas portofolio mereka ke dunia aset digital.
Potensi dan Daya Tarik Investasi Bitcoin
Pote Harinasuta, Kepala Eksekutif ONEAM, menjelaskan alasan di balik peluncuran ETF Bitcoin ini. Menurutnya, aset digital seperti Bitcoin menawarkan peluang unik untuk diversifikasi portofolio investasi. Bitcoin, dengan pasokannya yang terbatas hingga 21 juta, terus menarik permintaan tinggi seiring meningkatnya popularitasnya.
Harinasuta menyoroti bahwa aset digital ini memiliki korelasi rendah dengan aset keuangan tradisional, sehingga cocok untuk diversifikasi risiko investasi.
“Bitcoin memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan,” kata Harinasuta seperti dikutip oleh Watcher.Guru, Selasa (4/6). Meskipun volatilitasnya tinggi, dengan pengembalian tahunan rata-rata 124% dan tingkat volatilitas 83%, Bitcoin menawarkan imbal hasil yang menarik.
ONEAM merekomendasikan alokasi sekitar 5% dari portofolio investasi ke Bitcoin untuk mengelola risiko. Mereka juga memproyeksikan pengembalian tahunan sekitar 8,9% dari ETF Bitcoin ini.
Mengikuti Tren Global
Persetujuan ETF Bitcoin pertama di Thailand mencerminkan tren global yang lebih luas dalam mengadopsi kendaraan investasi kripto.
Dengan meningkatnya persetujuan regulasi dan adopsi institusional, mata uang kripto semakin dilihat sebagai aset yang layak untuk diversifikasi portofolio. Langkah ini menunjukkan bahwa Thailand siap untuk memasuki era baru dalam investasi aset digital, membuka jalan bagi investor untuk mendapatkan eksposur ke pasar kripto yang dinamis.
Deposito Aave Lampaui $20 Miliar di Tengah Rekor Pendapatan dan Diskusi Proposal Pengalihan Biaya
Aave, protokol DeFi terkemuka, mencapai pendapatan tahunan yang mengesankan sebesar $115 juta, yang memicu diskusi di kalangan komunitasnya mengenai proposal pengalihan biaya.
Pada 2 Juni, Matthew Graham, anggota komite likuiditas Aave, melaporkan bahwa protokol tersebut “rata-rata menghasilkan lebih dari $80 juta dalam pendapatan tahunan dari tujuh penerapan Aave v3 & v2” di berbagai jaringan blockchain, termasuk Ethereum.
Stani Kulechov, pendiri Aave, mengonfirmasi pencapaian ini dengan menyatakan, “Aave DAO sekarang menghasilkan $115 juta tahunan. Biarkan itu meresap.”
Desakan Komunitas untuk Proposal Pengalihan Biaya
Pendapatan yang mengesankan ini telah membangkitkan kembali seruan komunitas untuk proposal pengalihan biaya.
Proposal ini memungkinkan platform untuk mengaktifkan atau menonaktifkan biaya pengguna tertentu, yang berpotensi mendistribusikan ulang biaya transaksi yang dihasilkan kepada peserta platform. Beberapa protokol DeFi lainnya, termasuk Uniswap, juga sedang mempertimbangkan inisiatif serupa.
Lebih dari sebulan sebelumnya, Marc Zeller, pendiri Aave Chain Initiative, menyarankan bahwa proposal pengalihan biaya sedang dalam pengembangan. Zeller menyoroti bahwa Aave DAO memiliki margin keuntungan yang substansial, memberikan bantalan finansial untuk lima tahun ke depan.
Menurut data dari Token Terminal, jumlah kripto yang disimpan di Aave telah melampaui $20 miliar, level yang belum pernah terlihat sejak kehancuran stablecoin algoritmik Terra’s UST pada tahun 2022.
Pakar pasar berpendapat bahwa pertumbuhan protokol ini menunjukkan bahwa sektor DeFi dengan cepat pulih dari penurunan pasar beruang 2022 yang menyebabkan keruntuhan beberapa pemberi pinjaman terpusat seperti Celsius, Genesis, dan lainnya.
Mereka juga mengatakan bahwa peningkatan likuiditas mencerminkan minat investor yang semakin besar pada Ethereum, didorong oleh optimisme seputar persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) ETH.
Rencana Masa Depan dan Inisiatif Baru
Berdasarkan data dari DeFillama, Aave adalah platform pinjaman kripto terbesar di industri ini, yang sebagian besar berbasis di jaringan Ethereum. Platform ini baru-baru ini mengungkapkan rencana untuk memperkenalkan beberapa inisiatif utama, termasuk peluncuran Aave V4, identitas visual baru, dan fungsionalitas DeFi yang diperluas bagi penggunanya.
Dengan pencapaian pendapatan tahunan yang mengesankan dan jumlah deposito yang melampaui $20 miliar, Aave menunjukkan kekuatannya sebagai pemain utama dalam ekosistem DeFi.
Proposal pengalihan biaya yang sedang dibahas di komunitasnya mencerminkan upaya untuk terus meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi para penggunanya. Pertumbuhan ini juga menandakan pemulihan sektor DeFi dari tantangan masa lalu, sekaligus membuka jalan bagi inovasi dan adopsi lebih lanjut di masa depan.
https://cryptoslate.com/aave-tops-20-billion-in-deposits-amid-record-revenue-and-fee-switch-discussions/