💡Highlight
- Ripple targetkan 14% likuiditas global SWIFT dengan XRP Ledger pada 2030.
- XRPL lebih cepat (3-5 detik) dan murah dibandingkan SWIFT.
- Ripple kembangkan sidechain EVM dan tokenisasi aset dunia nyata.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, memproyeksikan bahwa XRP Ledger (XRPL) dapat merebut hingga 14% likuiditas global SWIFT dalam lima tahun ke depan. Pernyataan ini disampaikannya dalam gelaran XRP Ledger Apex 2025 yang berlangsung di Singapura pada 10 Juni lalu.
Garlinghouse menekankan bahwa fokus utama XRPL adalah menyediakan likuiditas, bukan menggantikan sistem pengiriman pesan milik SWIFT.
“SWIFT memiliki dua komponen utama: pesan dan likuiditas. Yang kami fokuskan adalah likuiditas. Jika kami mampu menggerakkan likuiditas global, itu akan sangat positif bagi XRP,” jelasnya.
Langkah Strategis Ripple dan Potensi Masa Depan XRPL
Saat ini, jaringan pembayaran global RippleNet telah digunakan oleh ratusan bank. Namun, penggunaan token XRP melalui fitur On-Demand Liquidity (ODL) masih terbatas pada sejumlah mitra seperti MoneyGram, SBI Holdings, dan Santander.
Di saat yang sama, CTO Ripple David Schwartz juga menyoroti tantangan utama dalam audit keuangan, terutama terkait transparansi data yang disajikan dalam transaksi lintas batas.
Salah satu keunggulan XRPL yang membuatnya terus diperbincangkan dalam konteks integrasi dengan sistem keuangan global adalah kecepatan dan biaya transaksi.
- Transaksi di XRPL hanya membutuhkan 3–5 detik, jauh lebih cepat dibanding proses multi-hari milik SWIFT.
- Biaya transaksinya pun hanya sebagian kecil dari satu sen, dibandingkan biaya transfer internasional SWIFT yang berkisar antara $20–$50.
Ada Harapan Integrasi, Tapi Belum Ada Kerja Sama Resmi
Meski banyak pihak berspekulasi tentang potensi kerja sama Ripple dan SWIFT, hingga saat ini belum ada integrasi resmi. Namun, peluang itu terbuka lebar karena SWIFT tengah bersiap mengadopsi ISO 20022 yang memungkinkan interoperabilitas blockchain, mulai November 2025.
Ripple Luncurkan Pembaruan Ekosistem & Fokus Selesaikan Sengketa Hukum
Dalam acara yang sama, Ripple juga mengumumkan pengembangan sidechain yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) serta dukungan terhadap tokenisasi aset dunia nyata seperti surat utang negara AS (US Treasuries). Ini menunjukkan bahwa ambisi Ripple kini tidak hanya terbatas pada remitansi, tetapi juga meluas ke sektor tokenisasi dan DeFi.
Sementara itu, proses hukum antara Ripple dan SEC masih belum usai. Setelah sepakat menunda proses banding selama 60 hari sejak April lalu, kedua pihak dijadwalkan melaporkan perkembangan terbaru ke Pengadilan Banding AS pada 16 Juni. Jika tidak tercapai kesepakatan, proses hukum bisa kembali berlanjut hingga 2026.
Baca Juga: 3 Altcoin Menarik yang Bisa Diperhatikan Setelah Data CPI AS yang Stabil
Cara Membeli Coin di Ajaib Alpha
- Buka aplikasi Ajaib Alpha, lalu masukkan PIN atau face ID.
- Masukkan dana deposit dengan cara memilih Deposit dan menentukan sumber dana baik dari transfer virtual account, transfer antarbank hingga antaraplikasi.
- Pilih laman Cari, lalu pilih Coin yang ingin dibeli.
- Masukkan jumlah nominal saldo dalam dana kripto yang ingin kamu belikan aset kripto pada kolom Jumlah IDR, lalu klik Beli.
Jangan lupa untuk periksa kembali pesanan aset kripto kamu, lalu klik Beli.