Kamu pasti pernah mendengar berita ada bank sentral dunia yang bukannya menurunkan tapi malah ingin menaikkan suku bunga. Kebijakan moneter ini dikenal dengan istilah Quantitative Tightening (QT).
Bagi kebanyakan orang awam, mungkin istilah kebijakan moneter bank sentral ini jarang didengar. Kebijakan ini sebenarnya sering dilakukan oleh berbagai bank sentral dunia setelah melakukan Quantitative Easing (QE) di masa pandemi pada beberapa tahun lalu.
Menarik untuk kita bahas apa itu Quantitative Tightening (QT) dan perbedaannya dengan Quantitative Easing (EA) dalam menstabilkan perekonomian.
Apa Itu Quantitative Tightening (QT)?
Quantitative Tightening (QT) adalah kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral dengan cara mengurangi jumlah peredaran uang di pasar. Tujuan Quantitative Tightening (QT) dilakukan adalah untuk menaikkan suku bunga.
Kebijakan menaikkan suku bunga memang berkaitan erat dengan tingginya tingkat inflasi. Inilah alasan kenapa di saat inflasi yang sedang tinggi, banyak bank sentral yang menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Cara Kerja Quantitative Tightening (QT)
Dalam misi untuk menaikkan suku bunga, bank sentral biasanya akan melakukan beberapa tindakan penyelamatan ekonomi seperti berikut:
- Menekan atau mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar.
- Bank sentral akan menjual aset keuangan yang dimiliki seperti obligasi pemerintah dalam jumlah besar ke pasar.
Dengan naiknya suku bunga, bunga bank akan naik dan banyak masyarakat yang tertarik untuk menabung di bank. Pada kondisi tersebut, jumlah uang yang beredar di pasar semakin berkurang.
Perbedaan Quantitative Tightening (QT) Vs Quantitative Easing (QE)
Walaupun sama-sama merupakan kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral, namun Quantitative Tightening (QT) dan Quantitative Easing (QE) punya perbedaan berdasarkan tujuan, metode, dan waktu pengambilan kebijakan.
Tujuan QT Vs QE
- Quantitative Tightening (QT) punya tujuan ekonomi untuk menaikkan suku bunga agar dapat menahan laju inflasi.
- Sementara Quantitative Easing (QE) adalah kebijakan moneter bank sentral yang punya tujuan untuk menurunkan suku bunga.
Metode QT Vs QE
- Dalam menaikkan suku bunga, kebijakan Quantitative Tightening (QT) memiliki metode dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar dan menjual obligasi dalam jumlah besar yang menyebabkan naiknya suku bunga acuan dan suku bunga lainnya di bank. Di momen suku bunga yang tinggi, banyak masyarakat lebih tertarik untuk menabung di bank dan efektif mengurangi jumlah peredaran uang di bank.
- Ini berbeda halnya dengan kebijakan QE, dimana bank sentral memborong obligasi dalam jumlah yang besar yang menyebabkan turunnya suku bunga dan bunga lainnya di bank. Ini membuat jumlah uang yang beredar di pasar meningkat dari penyaluran kredit di bank.
Waktu Pengambilan Kebijakan QT Vs QE
- Kebijakan Quantitative Easing (QE) dilakukan bank sentral ketika suku bunga sudah tidak bisa diturunkan lagi.
- Kebijakan Quantitative Tightening (QT) dilakukan bank sentral di saat inflasi mulai meningkat.
Contoh Quantitative Tightening (QT)
Sepanjang sejarah ekonomi, kebijakan Quantitative Tightening (QT) pernah banyak dilakukan oleh bank sentral dunia seperti contoh real kasus berikut ini.
1. Bank of England
Bank sentral Inggris atau kita kenal dengan nama Bank of England adalah salah satu bank sentral di dunia yang melakukan pengetatan kuantitatif dengan menjual obligasi yang dimiliki untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar dan menaikkan suku bunga.
Kebijakan QT ini diambil pemerintah Inggris ketika ekonomi mulai membaik dan inflasi mulai meningkat yang sudah diterapkan sejak September 2022.
2. The Fed
The Fed telah mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar secara bertahap sejak Juni 2022 dengan tidak melakukan reinvesting semua hasil obligasi yang jatuh tempo.
Hingga Maret 2024, bank sentral AS telah mengurangi aset yang dimiliki dari $9 triliun menjadi $7,4 triliun. Kebijakan QT masih tetap diberlakukan di negara Amerika Serikat hingga sekarang.
3. Bank of Japan
Bank of Japan adalah contoh bank sentral selanjutnya yang menerapkan kebijakan QT. Bank sentral ini rencananya akan mengurangi pembelian obligasi bulanan selama jangka waktu satu hingga dua tahun ke depan sejak pertengahan tahun 2024. Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar dan dapat menaikkan suku bunga.
Kelebihan dan Kekurangan Quantitative Tightening (QT)
Dalam penerapan QT dalam ekonomi, kebijakan moneter bank sentral ini bisa berdampak positif dan juga negatif bagi ekonomi.
Kelebihan
- Bisa menstabilkan ekonomi.
- Bisa menahan laju inflasi.
- Menurunkan suku bunga.
Kekurangan
- Kebijakan QT yang terlalu agresif dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
- Dapat memicu inflasi.
- Membuat pasar keuangan menjadi volatile.
- Likuiditas di pasar saham menurun.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan di atas, penerapan kebijakan QT perlu penuh kehati-hatian. Karena ada dampak ekonomi yang akan ditimbulkan dari penerapan kebijakan moneter bank sentral ini.
Jika kebijakan Quantitative Tightening (QT) bisa berjalan efektif sesuai target bank sentral. Kebijakan QT sebenarnya bisa membantu pemerintah untuk mengendalikan inflasi yang tinggi dengan mengurangi likuiditas di pasar keuangan.
Mulai Investasi di Ajaib Alpha Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Alpha hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Alpha sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, kripto, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Alpha.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!
