Berita

Perang Dagang Mereda, Pasar Saham AS Bullish!

investasi-saham-amerika

Bursa saham AS diperdagangkan positif pada pekan lalu (21-25 April 2025), dimana pasar diberikan sentimen positif dari Trump yang mengatakan ia akan tetap memberikan The Fed independensi, setelah beberapa hari sebelumnya mengancam akan memecat Gubernur The Fed, Jerome Powell.

Selain itu, pasar juga mendapatkan kabar baik dari perang dagang AS-China yang mana AS mengatakan akan mengurangi tarif ke China dari yang sebelumnya 145%, meskipun masih belum diketahui seberapa besar penurunannya. China juga akan memberikan kelonggaran bagi beberapa bahan baku dan barang dasar agar dikecualikan dari tarif yang diberikan oleh China ke AS sebesar 125%. 

Performa Indeks Bursa AS (1 Minggu)

S&P 500Dow Jones Industrial AverageNASDAQ Composite
+5,59%+3,10%+8,29%

Top Gainer (1 Minggu)

MCHP+21,23%
APP+19,64%
PLTR+19,08%
NOW+18,15%
HAS+17,74%

Berita Emiten

GOOG

Alphabet (GOOG) telah merilis laporan keuangan 1Q25 dan hasilnya sangat baik. GOOG mencatatkan total revenue mencapai USD 90,3 miliar, naik +12% YoY (vs. USD 80,5 miliar, 1Q24). Revenue juga melampaui ekspektasi sebesar USD 1,08 miliar. Selain itu EPS perusahaan juga turut meningkat +49% YoY menjadi USD 2,81 jauh diluar ekspektasi pasar yang sebesar USD 2,01. Pencapaian ini didasari dari peningkatan operating income segmen Cloud yang meningkat +141% YoY dari USD 900 juta pada 1Q24 menjadi USD 2,2 miliar.  Core profit dari segmen search and services juga turut meningkat +20% YoY.

TSLA

Tesla (TSLA) mencatatkan penurunan tajam dalam laporan keuangan 1Q25, dimana total revenue perusahaan hanya mencapai USD 19,34 miliar, turun -9% YoY dan di bawah ekspektasi pasar sebesar USD 21,1 miliar. Selain itu earnings per share (EPS) TSLA juga turun signifikan -71% YoY dengan pencapaian hanya USD 0.27, dibawah ekspektasi pasar sebesar USD 0.39. Selain itu, penjualan mobil TSLA pada 1Q25 hanya mencapai 336 ribu unit, turun -17% YoY. Elon Musk, mengindikasikan akan turun dari DOGE dan politik yang mana menimbulkan kepercayaan lagi bagi investor setelah TSLA dinilai tidak perform karena Elon Musk yang tidak fokus.

BABA

Alibaba memborong chip H20 milik Nvidia sebelum tarif AS mulai berlaku yang mana akan digunakan untuk ekspansi ke AI untuk bersaing dengan Baidu dan Tencent. Alibaba akan mendevelop Qwen, teknologi AI yang lebih baik dari sebelumnya untuk pengalaman user yang lebih personalized. Dalam penelitian terakhir Qwen 2.5 telah mengalahkan DeepSeek V3, ChatGPT 4.o, dan Llama 3.1.

NOW

CEO ServiceNow, William McDermott optimis terhadap kinerja perusahaan di tahun 2025 ini, dengan pencapaian kinerja segmen B2G meningkat +30% YoY pada periode 1Q25 dengan tambahan 11 kontrak yang mana 2 dari kontrak tersebut bernilai lebih dari USD 5 juta. Pencapaian ini berhasil dilakukan dengan bantuan teknologi AI yang membantu penyederhanaan kontrak dan mempercepat proses negosiasi, selain itu bisa memotong beban juga. Morgan Stanley memberikan uprating dari USD 881 menjadi USD 950. 

HAS

Hasbro mengatakan bahwa mereka akan terdampak perang dagang AS-China dan akan berpotensi mengalami kerugian USD 100-300 juta dalam setahun. Namun, perusahaan akan meningkatkan harga jual produk mereka dan melakukan efisiensi di tahun ini dimana efisiensi tersebut dapat mencapai USD 1 miliar. Perusahaan juga berencana untuk memindahkan produksi mereka dari China ke Turkey, namun akan membutuhkan proses yang panjang dan kemungkinan baru akan dimulai pada tahun 2026. Saham Hasbro naik +17,74% dalam seminggu terakhir.

FSLR

First Solar mendapatkan keuntungan dari tarif Trump yang mana AS berencana untuk memberikan tarif ke produk Solar Panel dari negara ASEAN. Selain itu, produsen besar Solar Panel lainnya, yaitu China juga ikut terkena tarif. Dengan kebijakan ini pemerintah AS akan mendukung produsen dalam negeri dan setidaknya membuat perusahaan Solar Panel AS terlindungi dari persaingan dengan China.

Berita lainnya

  1. China berencana untuk membebaskan beberapa barang penting dari tarif 125% yang sebelumnya dikenakan atas barang impor dari AS. Ini terjadi sebagai respon China terhadap AS yang berencana untuk mengurangi tarif barang dari China.
    China mengatakan bahwa mereka siap mendengar masukan dari pengusaha yang merasa bahwa tarif impor akan mengganggu supply chain global dan bisa menyebabkan kolapsnya ekonomi yang berkelanjutan. Atas kabar ini, pasar keuangan mengalami kenaikan akibat berkurangnya tensi perang dagang AS-China.
  2. Apple dan Meta dikenakan denda oleh pemerintahan Eropa, masing-masing sebesar  EUR 500 juta dan EUR 200 juta. Sanksi ini dikenakan atas dasar pelanggaran undang-undang Digital Markets Act (DMA) Eropa yang mengatur monopoli perusahaan besar agar perusahaan kecil dapat lebih bersaing.
    Berita ini, membuat AS semakin panas di tengah ketegangan antara AS dan Uni Eropa yang dimulai oleh tarif dari Donald Trump. Google dan X juga terancam mendapatkan sanksi atas tuduhan monopoli iklan di berbagai platform seperti Android. 
  3. Minyak mentah naik setelah Trump memberikan sanksi ke Iran, khususnya perusahaan konglomerat Iran yaitu Seyed Asadoollah Emamjomeh, yang mana mengirim ratusan juta dolar LNG dan minyak mentah Iran ke pasar asing. Selain itu, persediaan minyak mentah AS juga turun menjadi 4,6 miliar barrel pada pekan lalu. 

Baca juga: Cara Memulai Investasi US Stock di Ajaib Alpha

Artikel ini dianalisis dan ditulis oleh Financial Expert Ajaib, Alvin T. Murthi

Disclaimer: Transaksi US Stocks mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Kinerja suatu produk investasi saat ini atau di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Informasi yang terkandung dalam tulisan/artikel ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset pasar dan analisis internal perusahaan. Anda tetap berkewajiban untuk menganalisis setiap produk investasi  untuk memastikan setiap keputusan investasi dan keputusan untuk menjual dan/atau membeli produk investasi adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan anda sendiri. Tulisan/artikel ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.  Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.

Artikel Terkait