Berita

Suku Bunga Segera Turun? Saham AS Menguat!

Suku Bunga Segera Turun? Saham AS Menguat!

Pasar saham AS mengalami penguatan pada perdagangan 1 minggu terakhir (02/06-06/06), dimana indeks AS kompak naik. Pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada paruh kedua 2025. Beberapa data ekonomi terbaru, termasuk perlambatan inflasi dan pelemahan sektor tenaga kerja, memperkuat ekspektasi tersebut. Pelaku pasar menilai bahwa tekanan inflasi mulai mereda, membuka peluang pelonggaran kebijakan moneter. Selain itu, meski inflasi sedikit melambat, sejumlah data ekonomi seperti penjualan ritel dan PMI sektor services masih menunjukkan ekonomi AS tetap tangguh. Ini mengurangi kekhawatiran akan potensi resesi, sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan masih mampu mencetak kinerja positif.

Performa Indeks Bursa AS 1W

S&P 500Dow Jones Industrial AverageNASDAQ Composite
+1.76%+1.33%+2.45%

Top Gainer 1W

ANET+13.16%
MU+13.06%
NUE+12.83%
MRVL+12.43%
ABNB+12.06%

Berita Emiten

WFC

Setelah tujuh tahun dibatasi oleh regulasi, Wells Fargo (WFC) akhirnya resmi terbebas dari sanksi pembatasan aset sebesar US$1,95 triliun yang diberlakukan oleh Federal Reserve. Keputusan ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan pemulihan bank tersebut sejak terjerat skandal rekening fiktif yang sempat mencoreng reputasinya pada 2018. Dengan ruang gerak yang kini tidak lagi dibatasi, Wells Fargo bersiap menggenjot pertumbuhan di sejumlah lini strategis, seperti bisnis kartu kredit, manajemen kekayaan, dan perbankan komersial. Saham WFC naik +2.7% pada after market hours.

NVDA

Saham NVDA naik 45% dalam 2 bulan terakhir. Investor mulai mengabaikan kekhawatiran bulan April lalu terkait ketegangan antara Amerika Serikat dan China serta pembatasan penjualan semikonduktor. Nvidia mengalami penurunan penjualan sebesar $2,5 miliar pada 1Q25 akibat larangan ekspor chip ke Tiongkok dan diperkirakan kehilangan hingga $8 miliar pada 2Q25. Namun, permintaan dari pasar lain tetap kuat. Perusahaan teknologi besar AS seperti Microsoft, Amazon, Alphabet, dan Meta diproyeksikan akan menggelontorkan dana hingga $330 miliar untuk infrastruktur AI pada tahun 2026, meningkat +6% dibandingkan 2025. Tren ini diperkirakan akan menjaga momentum pertumbuhan Nvidia ke depan.

DIS

Disney (DIS) dikabarkan akan melakukan PHK lagi untuk bidang TV Marketing, TV Publicity, dan Finance. Langkah ini menyusul PHK 200 karyawan pada bulan Maret lalu dan PHK sebelumnya lagi pada tahun 2023 yang menghemat sekitar US$ 5.5 miliar. Manajemen mengatakan bahwa saat ini, konsumen sudah beralih dari TV ke layanan streaming oleh karena itu Disney harus melakukan efisiensi di divisi yang sudah kurang memberikan pendapatan. Pada 1Q25 lalu, kinerja DIS diatas ekspektasi pasar, salah satunya akibat dari efisiensi tersebut. Harga saham DIS sudah naik +21% sejak laporan keuangan dirilis.

UNH

Steve Hemsley, CEO terbaru dari United Health Group (UNH) mengatakan bahwa ia akan memperbaiki perusahaan, setelah kemarin pada 1Q25 UNH mencatatkan kinerja dibawah ekspektasi untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Steve Hemsley sendiri sempat menjabat CEO UNH pada tahun 2006-2013. CEO baru ini, mengatakan bahwa perlu waktu untuk memperbaiki kinerja perusahaan kedepannya, oleh karena itu perusahaan membatalkan proyeksi kinerja mereka untuk beberapa waktu kedepan.

AMZN

Amazon tengah mengembangkan teknologi AI untuk robot humanoid yang nantinya bisa mengambil alih tugas pengantar barang. Untuk saat ini, Amazon fokus pada pengembangan software robotnya, sementara robot fisiknya masih akan menggunakan produk dari perusahaan lain selama fase pengujian awal. Langkah ini menunjukkan arah yang semakin jelas: Amazon ingin menjadikan kecerdasan buatan sebagai inti dari seluruh operasional mereka, dan kehadiran robot humanoid bisa menjadi bagian dari masa depan logistik yang mereka bangun.

Berita Ekonomi & Industri

Penjualan mobil di AS mengalami penurunan signifikan pada bulan Mei lalu, perlemahan terbesar sejak 5 bulan terakhir. Penurunan ini dikarenakan konsumen memilih untuk membeli mobil terlebih dahulu pada bulan-bulan sebelumnya, sebelum tarif Trump berlaku dan membuat harga mobil semakin mahal. Penjualan tahunan kendaraan turun menjadi 15.65 juta unit pada Mei, sedangkan April 17.25 juta unit, dan di Maret sebesar 17.83 juta unit. Penurunan sebesar 1.6 juta unit ini merupakan yang terbesar sejak pandemi Covid-19.

Manufaktur Asia terkena dampak negatif imbas dari Tarif Donald Trump, yang mana mengancam negara-negara Asia untuk mengalami kontraksi ekonomi, padahal sebelumnya Asia dikenal sebagai wilayah yang memiliki pertumbuhan signifikan. Manufaktur Jepang dan Korea Selatan pada bulan Mei terkontraksi, hal ini diakibatkan oleh tarif ke segmen otomotif oleh Donald Trump. China juga mencatatkan kontraksi 2 bulan berturut-turut selama  bulan April dan Mei menunjukkan perlambatan ekonomi di China. 

Austan Goolsbee, President The Fed Chicago mengatakan The Fed siap menurunkan suku bunga jika dampak tarif sudah terlihat. Dia juga mengatakan The Fed sebenarnya sudah siap untuk menurunkan suku bunga, namun dikarenakan keadaan tarif memburuk setelah tanggal 2 April lalu, The Fed masih belum bisa memprediksi arah inflasi kedepannya. Dia mengatakan bahwa seharusnya, dampak tarif ke inflasi tidak sebesar yang dibayangkan. Namun, ia juga mengatakan bahwa prediksi mereka juga belum tentu benar, hal ini dikarenakan The Fed kemarin telah gagal memprediksi kenaikan inflasi pasca covid-19 yang membuat inflasi AS meningkat hingga 9%.

Artikel ini dianalisis dan ditulis oleh Financial Expert Ajaib, Alvin T. Murthi

Baca juga: Cara Memulai Investasi US Stock di Ajaib Alpha

Disclaimer: Transaksi US Stocks mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Kinerja suatu produk investasi saat ini atau di masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa datang. Informasi yang terkandung dalam tulisan/artikel ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset pasar dan analisis internal perusahaan. Anda tetap berkewajiban untuk menganalisis setiap produk investasi  untuk memastikan setiap keputusan investasi dan keputusan untuk menjual dan/atau membeli produk investasi adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan anda sendiri. Tulisan/artikel ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi.  Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.

Artikel Terkait