- Bitcoin kembali turun di bawah $100.000 akibat tekanan jual sejak Senin (3/2), dipicu kekhawatiran atas kebijakan tarif impor AS, serta ketegangan perang dagang AS-China yang kian meningkat. Dominasi Bitcoin (BTC.D) naik ke atas 60%, tertinggi sejak Februari 2021, dengan lonjakan BTC.D diikuti koreksi pada harga Bitcoin, yang kemudian berdampak negatif pada sebagian besar altcoin.
- Rabu (5/2) pukul 08.00 WIB, Bitcoin (BTC) melemah 2,66% bertengger di$98.395 (IDR 1.613.674.405). Ethereum (ETH) turun 4,18% menjadi $2.723 (IDR 44.480.347). Sementara, total kapitalisasi pasar Aset Kripto berada di angka 3,17 Triliun melemah 3,40% dalam 24 jam terakhir.
- Selasa (4/2) Nasdaq melonjak 1,35% ke 19.654,02, diikuti S&P 500 naik 0,72% ke 6.037,88 dan Dow Jones bertambah 0,30% ke 44.556,04. Pemulihan Wall Street didorong oleh meredanya kekhawatiran perang dagang setelah Trump menunda tarif 25% atas impor Meksiko-Kanada selama sebulan.
- Dolar AS melemah pada penutupan Selasa (4/2), dengan Indeks Dolar AS(DXY) turun 0,95% ke 107.960. Pasar melihat kebijakan tarif lebih sebagai strategi negosiasi daripada keputusan final untuk mendukung ekonomi AS. Ketidakpastian tarik-ulur kebijakan ini semakin menekan nilai dolar di tengah sentimen global yang bergejolak.
Belajar tentang Aset Kripto
- Simulasi Trading Perpetual Futures Lengkap
- Apa Itu Leverage Hingga 25x? Panduan Lengkap Leverage di Ajab Perpetual Futures
- Begini Cara Membaca Grafik dalam Trading Futures
Kabar Lainnya
Bitcoin (BTC) Naik Lagi ke Atas US$100.000 di Tengah Meredanya Kekhawatiran Tarif
Bitcoin (BTC) kembali menembus level US$100.000 pada Selasa (4/2) setelah sebelumnya tertekan akibat ketidakpastian tarif impor AS. Meredanya ancaman perang dagang meningkatkan optimisme pasar, mendorong pemulihan aset berisiko, termasuk aset kripto.
The Fed Tahan Suku Bunga, Powell: Bank Bisa Layani Aset Kripto
Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga di 4,25-4,50% dalam rapat FOMC pada Rabu (30/1/2025). Ini menjadi keputusan pertama setelah tiga kali pemangkasan tahun lalu. Powell menegaskan bahwa The Fed mengawasi bank, bukan aset kripto secara langsung, tetapi tetap memantau dampaknya terhadap stabilitas keuangan.
Kabar Altcoin
SEC Minta Komentar Publik soal ETF Canary Litecoin
SEC meminta komentar publik terkait proposal ETF Canary Litecoin, yang diajukan Nasdaq pada 16 Januari. Ini adalah bagian dari proses evaluasi untuk menentukan persetujuan atau penolakan. Proposal ini telah dipublikasikan di Federal Register, menandai tahap awal sebelum keputusan regulator diambil.
Stablecoin RLUSD Milik Ripple Lampaui $3 Triliun dalam Sebulan
Stablecoin Ripple USD (RLUSD) mencatat volume perdagangan lebih dari $3,02 triliun dalam sebulan sejak debutnya di bursa terpusat, menurut CCData. Hingga 23 Januari, volume perdagangan RLUSD mencapai $2,84 triliun, menjadikannya stablecoin terbesar keempat. Aktivitas tertinggi terjadi pada 4 Januari, dengan transaksi mencapai $400 juta.
US Dollar Index (DXY 1D)
Pada Rabu (5/2) pukul 08.00 WIB, Indeks Dolar AS (DXY) berada di 107.960. Setelah mengalami reli sepanjang pekan lalu, saat ini DXY telah turun dari resistance 108.000 dan berpotensi melanjutkan penurunan ke sekitar support 107.000. Indikator Stochastic turun di centreline, sementara histogram MACD telah memasuki zona bearish.
Bitcoin [BTC/USDT (1D)]
Rabu (5/2) pukul 08.00 WIB, Bitcoin (BTC) bertengger di $98.395 (IDR 1.613.674.405), turun dari level psikologis support $100.000. Saat ini, BTC berpotensi rebound dari MA-100 ($94.500) dan naik menguji MA-20 ($102.500). Indikator Stochastic menguat di centreline, sementara Histogram MACD berada dalam zona bearish.
Aset Kripto Potensial Minggu Ini
Bittensor (TAO)
Entry : IDR 5.650.000
TP : IDR 7.340.000
SL : IDR 5.098.000
Arbitrum (ARB)
Entry : IDR 7.600
TP : IDR 10.275
SL : IDR 6.900
Kava (KAVA)
Entry: IDR 7.540
TP: IDR 10.100
SL: IDR 6.900
Disclaimer: Transaksi Aset Kripto mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Informasi yang terkandung dalam tulisan ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset dan analisis internal perusahaan secara seksama dengan sumber terpercaya dan tidak dipengaruhi dari pihak manapun. Tulisan ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi. Pengambilan keputusan dalam melakukan transaksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pribadi Pengguna. Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.