💡Highlight
- Pelajari kesalahan dasar yang sering dilakukan pemula dalam trading options.
- Hindari tergiur opsi murah yang dapat menyebabkan kerugian besar.
- Fokus pada konsistensi dan manajemen risiko untuk kesuksesan jangka panjang.
Trading options memang menawarkan potensi cuan yang besar — bahkan bisa lebih tinggi dibanding beli saham biasa. Tapi jangan salah, risikonya juga tetap ada, “high risk, high return”. Sehingga penting sekali untuk mengenali jebakan-jebakan umum yang sering bikin pemula rugi sebelum sempat mendapatkan cuan.
Yuk, pelajari 8 kesalahan paling sering dilakukan trader options pemula, supaya kamu bisa belajar dari pengalaman orang lain — bukan dari kerugian sendiri.
1. Gak Paham Dasar-Dasarnya
Banyak pemula langsung beli call atau put option tanpa ngerti apa itu strike price, expiry, atau The Greeks. Akibatnya, posisi diambil secara asal, dan ketika rugi, nggak tahu harus evaluasi dari mana.
Solusi: Pelajari dulu konsep dasar seperti Delta, Theta, dan cara kerja kontrak options sebelum mulai transaksi.
2. Tergiur Opsi Murah
Melihat option hanya seharga $5 per kontrak memang menggoda. Tapi sering kali itu adalah out of the money option dengan kemungkinan kecil untuk untung.
Ingat: Murah belum tentu bernilai. Banyak opsi murah yang hangus saat expiration, dan kamu kehilangan seluruh premi.
3. Lupa Kalau Waktu adalah Musuh
Options punya tanggal kedaluwarsa. Banyak pemula beli options yang tinggal beberapa hari lagi dan berharap “cepat cuan”, padahal nilai options bisa menurun hanya karena waktu berjalan — ini yang disebut Theta decay.
Solusi: Hindari options yang terlalu dekat expiry, kecuali kamu paham risikonya.
4. Pasang Lot Terlalu Besar
Karena dengan modal kecil bisa mengontrol aset besar, banyak pemula overleveraged. Tapi kalau arah pasar salah, kerugiannya bisa sangat besar.
Tips: Mulailah dengan ukuran posisi kecil. Leverage adalah pedang bermata dua — gunakan dengan bijak.
5. Gak Perhatiin Volatilitas
Trading options saat event besar seperti rilis earnings? Hati-hati kena IV crush! Setelah event selesai, implied volatility (IV) turun drastis, dan harga options bisa anjlok — meskipun harga saham nggak banyak bergerak.
Solusi: Selalu periksa IV sebelum entry, terutama saat mendekati event.
6. Gak Punya Rencana Exit
Tanpa target profit dan cut loss, kamu cuma berharap harga berbalik arah. Banyak pemula terjebak dengan kalimat “besok mungkin naik lagi…” — hingga akhirnya semua nilainya nol saat expiry.
Solusi: Tetapkan rencana sebelum entry: target cuan, batas rugi, dan kapan keluar dari posisi.
7. Mengabaikan The Greeks
Tanpa memahami Delta, Gamma, Theta, dan Vega, kamu seperti menyetir mobil tanpa dashboard. Greeks membantu kamu mengetahui bagaimana perubahan harga, waktu, dan volatilitas memengaruhi posisi kamu.
Solusi: Luangkan waktu belajar The Greeks — ini ilmu dasar yang membedakan trader asal-asalan dengan trader profesional.
8. Fokus ke Profit Cepat, Bukan Konsistensi
Banyak pemula ingin cuan cepat dan langsung ambil risiko besar. Padahal trading options itu bukan jalan pintas jadi kaya, tapi permainan strategi dan manajemen risiko.
Tips: Fokus pada konsistensi, bukan cuan instan. Lebih baik pelan tapi paham, daripada cepat tapi habis di tengah jalan.
Kesimpulan
Options trading adalah seni mengelola risiko, bukan sekadar tebak-tebakan arah pasar.
Dengan memahami kesalahan-kesalahan umum ini, kamu bisa membangun fondasi yang lebih kuat sebagai trader.
Mulailah dengan edukasi, bukan emosi. Bangun strategi, bukan harapan. Karena dalam dunia options, yang paham — yang akan bertahan.