Berita

JPMorgan Sukses Lakukan Transaksi Treasury Tokenisasi Pertama di Blockchain Publik Lewat Chainlink dan Ondo Finance

JPMorgan Sukses Lakukan Transaksi Treasury Tokenisasi Pertama di Blockchain Publik Lewat Chainlink dan Ondo Finance

💡Highlight

  • JPMorgan sukses lakukan transaksi treasury tokenisasi pertama di blockchain publik
  • Transaksi menggunakan platform Ondo Finance dan teknologi Chainlink untuk bridging keuangan tradisional dan blockchain
  • Nilai total aset tokenisasi (RWA) di blockchain tembus $12 miliar, dorong adopsi institusi besar

JPMorgan Chase, salah satu bank terbesar di dunia, resmi menyelesaikan transaksi pertamanya di jaringan blockchain publik dengan menggunakan aset Treasury AS yang telah ditokenisasi. Transaksi ini dilakukan melalui platform Ondo Finance dan memanfaatkan teknologi Chainlink untuk menjembatani antara sistem keuangan tradisional dan ekosistem blockchain terbuka.

Langkah ini menjadi pencapaian penting dalam strategi JPMorgan untuk memperluas keterlibatannya dalam teknologi blockchain dan Web3, khususnya dalam proyek desentralisasi mereka yang dikenal sebagai Kinexys. Platform ini dirancang untuk menghubungkan keuangan tradisional dengan sistem keuangan terdesentralisasi (DeFi), serta mendukung transaksi lintas negara secara real-time dengan efisiensi biaya yang lebih baik.

Pernyataan dari Pihak Terkait

Dalam pernyataan resminya, CEO Ondo Finance, Nathan Allman, menyebut transaksi perdana ini bukan hanya sebagai tonggak sejarah, tetapi juga sebagai “pernyataan besar tentang masa depan dunia keuangan.” Ia menekankan bahwa inisiatif ini menunjukkan potensi besar adopsi teknologi blockchain oleh institusi keuangan besar.

Colin Cunningham, Head of Tokenization di Chainlink Labs, menambahkan bahwa ini adalah kali pertama sistem pembayaran inti dari bank besar global seperti JPMorgan terhubung langsung ke blockchain publik. “Ini adalah langkah fundamental menuju masa depan di mana aset dunia nyata seperti Treasury AS bisa bergerak dengan mulus antara jaringan publik dan privat,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa sistem pembayaran milik JPMorgan sudah terbukti mampu beroperasi dalam skala besar dan digunakan secara luas oleh pelaku institusi global.

Tren Tokenisasi Aset Dunia Nyata (RWA)

Ketertarikan terhadap tokenisasi aset dunia nyata (Real World Assets/RWA) terus meningkat, khususnya dari kalangan investor institusional. Berdasarkan data dari DeFi Llama, nilai total RWA yang terkunci (total value locked) di blockchain telah melampaui $12 miliar, tersebar di lebih dari 80 platform DeFi. Sementara itu, produk BlackRock seperti USD Institutional Digital Liquidity Fund juga mengalami lonjakan tajam, dengan nilai aset mendekati $3 miliar — naik sekitar 19% dalam satu bulan terakhir.

JPMorgan sendiri telah bereksperimen dengan teknologi blockchain sejak 2019, ketika mereka memperkenalkan JPM Coin, blockchain privat yang kemudian berevolusi menjadi platform Kinexys. Menurut laporan tahun lalu, platform tersebut telah menangani volume transaksi harian sekitar $2 miliar dan menyimpan aset derivatif senilai lebih dari $1,5 triliun.

Langkah JPMorgan ini menegaskan semakin kuatnya posisi institusi keuangan besar di ranah Web3. Sebelumnya, Citi juga mengumumkan kerja sama dengan SDX untuk melakukan tokenisasi saham perusahaan privat bagi investor dengan nilai kekayaan tinggi — menandakan tren yang berkembang pesat dalam integrasi teknologi blockchain ke dalam sistem keuangan arus utama.

Baca Juga: Sui Gandeng 21Shares untuk Dorong Adopsi Global Token SUI

Artikel Terkait