💡Highlight
- Inflasi AS pada April hanya naik 0,2%, di bawah ekspektasi analis
- Inflasi tahunan tercatat 2,3%, turun dari bulan sebelumnya
- Tarif impor dari Trump belum sepenuhnya berdampak ke harga konsumen
- Pasar keuangan cenderung tenang, sementara The Fed kemungkinan hanya memangkas suku bunga dua kali
Di tengah ketidakpastian global akibat perang dagang, inflasi AS pada April 2025 justru menunjukkan perlambatan. Data dari Departemen Tenaga Kerja AS mencatat inflasi bulanan sebesar 0,2%, lebih rendah dibandingkan perkiraan analis sebesar 0,3%.
Sementara itu, inflasi tahunan tercatat 2,3%, sedikit menurun dibandingkan Maret yang sebesar 2,4%. Penurunan ini menunjukkan bahwa tekanan harga tetap terkendali meskipun Presiden Donald Trump kembali menaikkan tarif impor, khususnya terhadap produk dari Cina.
Inflasi Inti dan Kontributor Utama
Inflasi inti, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi, naik 0,2% secara bulanan dan 2,8% secara tahunan. Angka ini sesuai dengan ekspektasi tahunan analis, namun sedikit di bawah perkiraan bulanan.
Kontributor utama kenaikan inflasi datang dari harga tempat tinggal, yang naik 0,3% dan menyumbang lebih dari separuh kenaikan indeks harga konsumen (CPI). Harga energi juga kembali meningkat sebesar 0,7%, setelah sebelumnya turun 2,4% di bulan Maret. Namun, beberapa sektor menunjukkan penurunan, seperti harga kendaraan bekas (-0,5%), biaya pakaian (-0,2%), dan harga makanan (-0,1%).
Yang menarik, harga telur anjlok tajam 12,7%, meskipun secara tahunan masih melonjak lebih dari 49%. Pendapatan riil rata-rata per jam tetap datar secara bulanan dan naik 1,4% dibandingkan tahun lalu.
Efek Tarif Trump Masih Terbatas
Menurut ekonom Robert Frick dari Navy Federal Credit Union, efek dari tarif baru Trump masih terbatas karena sebagian besar barang yang dikenai tarif belum sepenuhnya masuk pasar. Beberapa importir juga memilih untuk menyerap beban biaya daripada meneruskannya ke konsumen.
Meski begitu, analis memperkirakan tekanan inflasi bisa meningkat pada bulan-bulan mendatang, terutama jika negosiasi dagang antara AS dan Cina tidak membuahkan hasil.
“Tarif yang lebih tinggi bisa mendorong inflasi inti naik di bulan Mei, tetapi permintaan konsumen yang melemah mungkin bisa menahannya,” kata Aichi Amemiya, ekonom dari Nomura.
Suku Bunga dan Respon Pasar
Pasar keuangan bereaksi tenang terhadap data ini. Saham berjangka bergerak datar hingga sedikit melemah, sementara imbal hasil obligasi pemerintah menunjukkan pergerakan beragam.
Sebelumnya, investor memperkirakan The Federal Reserve akan memangkas suku bunga tiga kali tahun ini. Namun, dengan inflasi yang cenderung stabil dan ketegangan tarif yang sedikit mereda, prediksi pemangkasan suku bunga kini menyusut menjadi dua kali sepanjang 2025. The Fed sendiri lebih memantau indikator inflasi dari Departemen Perdagangan, meskipun data CPI tetap menjadi komponen penting.
Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan merilis data harga produsen (PPI) untuk April pada Kamis (15/5), yang diperkirakan akan memberikan gambaran awal mengenai potensi inflasi di bulan-bulan mendatang.
Baca Juga: AS-China Sepakat Tunda Perang Dagang 90 Hari, Tarif Turun 115%
Mulai Investasi Saham Amerika di Ajaib Alpha!
- Pastikan kamu sudah punya akun Ajaib. Lalu, buka aplikasi Ajaib Alpha.
- Pilih menu Saham AS dan pilih saham yang ingin kamu beli.
- Masukkan nominal pembelian, lalu klik Beli. Untuk membeli saham Amerika di Ajaib, kamu harus memiliki Saldo Cash di aplikasi Ajaib Alpha.
- Pembelian saham AS akan otomatis masuk ke Portofolio kamu!
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Mengapa inflasi AS di bulan April 2025 turun?
Penurunan inflasi disebabkan oleh melambatnya kenaikan harga sejumlah komponen, seperti makanan, kendaraan bekas, dan pakaian. Selain itu, beberapa importir menyerap biaya tarif alih-alih membebankan ke konsumen, sehingga tekanan harga tidak terlalu tinggi.
2. Apa dampak perang dagang terhadap inflasi AS?
Perang dagang, khususnya kebijakan tarif Presiden Trump, berpotensi mendorong harga barang impor naik. Namun, pada April 2025, dampaknya belum sepenuhnya terasa karena banyak tarif baru belum diberlakukan atau masih dalam proses.
3. Bagaimana reaksi pasar terhadap data inflasi April ini?
Pasar cenderung tenang. Saham berjangka bergerak datar hingga sedikit melemah, dan imbal hasil Treasury menunjukkan pergerakan beragam. Pasar kini tidak terlalu agresif dalam memperkirakan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Dengan inflasi yang masih dalam batas wajar, pelaku pasar kini memperkirakan The Fed hanya akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini, dibandingkan prediksi awal sebanyak tiga kali. Tekanan untuk mendukung ekonomi lewat pelonggaran moneter mulai mereda.
5. Komponen apa saja yang paling berpengaruh terhadap inflasi April?
Komponen yang paling mendorong inflasi adalah harga tempat tinggal (naik 0,3%) dan harga energi (naik 0,7%). Sementara itu, komponen yang mengalami penurunan adalah harga makanan (-0,1%), kendaraan bekas (-0,5%), dan biaya pakaian (-0,2%).
Referensi:
Katadata.co.id. Inflasi AS Melandai pada April Meski Ada Perang Dagang Trump. Terakhir Diakses 14 Mei 2025.