Koin Pi kembali menjadi topik hangat, namun bukan karena inovasi teknologinya, melainkan karena perdebatan sengit seputar harga GCV Pi Network. Angka ini adalah nilai ideal yang diyakini sebagian besar Pioneers sebagai harga impian untuk koin PI, yaitu $314.159 per koin. Namun, seiring waktu, banyak suara kritis mulai mempertanyakan apakah target ini realistis atau sekadar angan-angan.
Lalu, apa saja faktor-faktor utama yang membuat target harga Global Consensus Value (GCV) Pi Network sangat sulit untuk tercapai? Mari kita bedah lebih dalam.
Faktor Penghambat GCV Pi Network
1. Suplai Koin PI Sangat Besar
Salah satu faktor penting yang menghambat proyeksi harga GCV Pi Network adalah pasokan koin PI yang luar biasa besar. Berdasarkan informasi terakhir dari Pi Blockexplorer, suplai maksimum Pi mencapai 100 miliar koin, dengan lebih dari 6,9 miliar sudah beredar.
Sebagai perbandingan, Bitcoin (BTC) yang hanya memiliki suplai maksimal 21 juta koin saja membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai harga tertingginya di kisaran $109.000 pada Januari lalu. Dengan pasokan sebesar ini, dari sudut pandang logika dasar, sangat sulit bagi harga GCV Pi Network mencapai target $300.000 per koin.
2. GCV Pi Network Belum Diresmikan Tim Pengembang
Meskipun istilah Global Consensus Value (GCV) Pi Network sudah akrab di telinga komunitas, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari tim internal yang membenarkan angka target tersebut. Ide harga GCV Pi Network pertama kali muncul dari seorang anggota komunitas bernama Doris Yin di X, lalu menyebar cepat sebagai keyakinan bersama.
Namun, tim inti koin Pi tampaknya lebih fokus membangun ekosistem setelah peluncuran mainnet pada Februari lalu, ketimbang mengomentari angka target tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa harga Pi Network di level tersebut lebih bersumber dari narasi komunitas daripada didasarkan pada fundamental yang kuat.
3. Minimnya Utilitas di Dunia Nyata
Meskipun beberapa inovasi seperti Pi Domain dan Pi Ad Network telah diperkenalkan oleh tim pengembang, faktanya utilitas nyata aset kripto ini masih sangat terbatas. Jika dibandingkan dengan altcoin lain yang sudah aktif di sektor DeFi, RWA (Real World Assets), hingga gaming, Pi masih terlihat lebih sebagai instrumen spekulatif ketimbang alat transaksi nyata.
Minimnya tingkat adopsi ini secara langsung menyebabkan permintaan organik terhadap koin Pi belum cukup kuat untuk menopang harga GCV Pi Network seperti yang diharapkan. Padahal, dalam ekosistem kripto yang terus berkembang, nilai jangka panjang suatu koin sangat bergantung pada seberapa luas dan masif penggunaannya di dunia nyata.
4. Isu Transparansi yang Masih Membayangi
Faktor lain yang tak kalah penting adalah masalah transparansi. Rumor tentang penjualan koin pasca-listing dan peluncuran open mainnet sempat mencuat, menimbulkan keraguan di kalangan komunitas. Selain itu, proses KYC yang berjalan lambat, tidak merata, dan minim transparansi semakin memperburuk sentimen negatif yang berkembang terhadap proyek ini.
Dalam dunia aset digital, kepercayaan adalah segalanya. Ketika transparansi diragukan, sulit rasanya berharap pasar akan memberi valuasi yang sesuai seperti target Global Consensus Value Pi Network.
5. Pasar yang Semakin Kompetitif
Pasar kripto sangat kompetitif, dan seiring berjalannya waktu, semakin banyak proyek serupa yang berpotensi menyaingi ekosistem Pi. Melihat beberapa faktor di atas, harga GCV Pi Network sangat sulit tercapai, karena investor cenderung mencari alternatif yang lebih menarik dan menawarkan prospek yang lebih baik.
Meskipun semangat komunitas untuk mewujudkan harga di atas $300.000 masih membara, kenyataannya ada banyak tantangan besar yang harus diselesaikan lebih dulu. Jika tidak ada perbaikan struktural yang lebih jelas, kemungkinan besar harapan untuk mencapai harga GCV Pi Network akan tetap menjadi sebuah impian yang jauh dari kenyataan.
Baca berita kripto terbaru hari ini lainnya hanya di Ajaib Alpha website. Download aplikasi Ajaib Alpha untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib lebih aman, sudah berizin dan diawasi OJK & Bappebti.
