Fetch.ai Foundation mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) token FET senilai US$50 juta sebagai respons atas meningkatnya adopsi teknologi agen kecerdasan buatan (AI) dan keyakinan bahwa token mereka saat ini masih diperdagangkan di bawah nilai wajar.
CEO Fetch.ai, Humayun Sheikh, menyampaikan pengumuman ini melalui platform X (sebelumnya Twitter). Ia menegaskan bahwa proses buyback akan dilakukan di berbagai bursa aset kripto besar dengan dukungan market maker—menunjukkan keyakinannya bahwa token FET tengah dalam kondisi undervalued.
Langkah Tidak Umum dalam Dunia Kripto
Langkah buyback seperti ini cukup jarang dilakukan di industri kripto. Banyak proyek lain lebih memilih mekanisme seperti token burn atau pemberian insentif staking. Namun, keputusan Fetch.ai untuk melakukan buyback langsung di pasar terbuka menunjukkan strategi yang lebih agresif—mengontrol pasokan sekaligus memperkuat harga token secara langsung.
Cerminan Kepercayaan terhadap Fundamental Fetch.ai
Bagi Fetch.ai, buyback bukan sekadar strategi finansial, melainkan bentuk kepercayaan terhadap kekuatan ekosistem yang mereka bangun. Sejak didirikan pada 2017, proyek ini telah mengembangkan infrastruktur berbasis Artificial Superintelligence Alliance (ASI1) yang mendukung operasional agen AI otonom di atas jaringan blockchain.
Adopsi Teknologi Agen AI Kian Meluas
Penggunaan teknologi Fetch.ai kini meluas ke berbagai sektor: dari keuangan terdesentralisasi (DeFi) hingga otomasi Internet of Things (IoT). Salah satu kerja sama terbarunya adalah kolaborasi dengan platform gim AkedoFun, yang mengintegrasikan agen AI ke dalam ekosistem gim—menguatkan lagi permintaan akan solusi Fetch.ai di industri digital.
Baca Juga: RUU Stablecoin Disahkan Senat AS, Saham Circle dan Coinbase Melonjak Tajam!
Antisipasi Permintaan Token di Masa Depan
Dengan ASI1 memungkinkan operasional AI yang lebih kompleks di atas blockchain, Fetch.ai tampaknya tengah mengantisipasi lonjakan permintaan akan token FET. Dalam ekosistem mereka, token FET bukan hanya aset untuk diperdagangkan, melainkan bahan bakar penting bagi jalannya berbagai fungsi AI otonom.
Buyback senilai US$50 juta ini bisa dilihat sebagai langkah strategis untuk memperkuat likuiditas serta mendukung pertumbuhan jangka panjang ekosistem Fetch.ai.
