Menjelang upgrade dua Ethereum, Pectra yang dijadwalkan bulan ini dan Fusaka yang direncanakan akhir 2025, jaringan ini mulai mengalami tekanan yang semakin tinggi. Dalam persaingan sengit dengan Solana dan BSC, ETH dituntut untuk mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di ekosistem Layer-1.
Selain itu, jaringan blockchain yang diciptakan oleh Vitalik Buterin ini juga harus memastikan peran vitalnya sebagai penyedia data untuk jaringan Layer-2, yang semakin penting dalam menjaga stabilitas ekosistem kripto.
Penurunan dominasi Ethereum sejak awal 2024 pada transaksi DEX menunjukkan perlunya inovasi lebih cepat agar tetap relevan. Lalu, apa pengaruh dua pembaruan besar ini terhadap perkembangan jaringan ETH di masa depan?
Berdasarkan riset terbaru yang dirilis oleh tim Binance Research, terdapat beberapa tantangan dan peluang besar yang kemungkinan akan dihadapi jaringan ini setelah Pectra dan Fusaka upgrade.
Pectra Upgrade Tingkatkan Kinerja Ethereum
Upgrade besar Ethereum yang pertama adalah Pectra. Peningkatan sebelumnya sempat tertunda akibat masalah pada testnet. Pectra akan menghadirkan sejumlah pembaruan teknis yang menitikberatkan pada tiga hal penting: account abstraction, efisiensi staking, serta optimalisasi blob.
EIP-7702: Account Abstraction
Peningkatan Ethereum pada fase ini membawa proposal baru dengan nama EIP-7702. Proposal ini memungkinkan address biasa (EOA) untuk dapat berfungsi layaknya smart contract selama proses transaksi sedang berjalan.
Fitur ini akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih modern, termasuk transaksi bundling dan juga social recovery, tanpa memerlukan pengguna untuk beralih ke dompet baru yang mendukung fitur kontrak pintar.
EIP-7251: Peningkatan Staking
Salah satu fitur kunci dalam Pectra upgrade adalah EIP-7251, yang mengusulkan kenaikan batas maksimum staking secara drastis—dari sebelumnya 32 ETH menjadi 2.048 ETH per validator. Dengan jumlah validator aktif yang terus meningkat semenjak pertengahan tahun 2022 dan kini telah melebihi satu juta, jaringan ini menghadapi tantangan besar dalam kapasitas transaksi serta komunikasi antar node.
Pembaruan ini bertujuan untuk mendorong entitas besar seperti Coinbase, Lido, dan pihak lainnya untuk dapat mengonsolidasikan validator mereka secara lebih efisien. Hal ini akan mengurangi beban jaringan, namun tetap memberi ruang bagi solo staker.
EIP-7691: Optimalisasi Blob
Pengembangan fitur data blob lewat EIP-7691 dalam Pectra upgrade juga akan meningkatkan kapasitas yang awalnya hanya 6 menjadi 9 blob untuk setiap bloknya. Peningkatan Ethereum ini sangatlah penting karena pada dasarnya blob menjadi fondasi bagi Layer-2 untuk ketersediaan data.
Sejak implementasi Dencun, jumlah blob per blok telah memenuhi target yang diharapkan, menandakan kesediaan jaringan L2 untuk membayar biaya lebih tinggi demi memastikan ketersediaan data saat terjadi kemacetan jaringan.
Namun, ada dilema pada upgrade Ethereum ini, yaitu biaya yang lebih rendah untuk L2 bisa menyebabkan berkurangnya aliran nilai ke jaringan utama ETH sebagai aset, yang mengundang pertanyaan tentang keberlanjutan jaringannya.
Fusaka Upgrade Memungkinkan Ethereum Menjadi Pusat Data
Setelah sukses meluncurkan Pectra upgrade, Ethereum bersiap melanjutkan evolusinya melalui Fusaka upgrade yang membawa dua komponen utama: PeerDAS dan Ethereum Object Format (EOF). PeerDAS dirancang sebagai pondasi bagi sistem sampling data availability yang lebih ringan dan efisien.
Dengan pendekatan ini, node tidak perlu mengunduh seluruh data, melainkan hanya sebagian kecil untuk tetap menjaga integritas informasi.
Sementara itu, EOF akan merevolusi struktur smart contract di Ethereum. Dengan memindahkan validasi ke tahap awal pembuatan kontrak, ini membuka pintu bagi fitur lanjutan seperti versioning serta integrasi account abstraction.
Namun, langkah peningkatan Ethereum dalam fase ini yang berfokus pada data availability memunculkan pertanyaan penting: apakah pendekatan ini cukup untuk mengejar para pesaingnya, yang saat ini sudah menawarkan kapasitas yang jauh lebih tinggi?
Mampukah Ethereum Bertahan?
Ketika fokus Ethereum kini bergeser ke peningkatan Layer-2 dan ketersediaan data, muncul dilema baru. Semakin banyak jaringan lapisan kedua yang mengandalkan keamanan ETH, tetapi justru menyumbang biaya lebih rendah kepada jaringan induknya.
Meski begitu, Ethereum masih diakui unggul dalam aspek desentralisasi dan keamanan. Nilai-nilai ini tetap menjadi daya tarik utama bagi pengembang dan pelaku ekosistem. Namun, pertanyaannya kini bergeser: sampai kapan dominasi ini bisa dipertahankan di tengah pasar yang terus berubah?
Baca berita kripto terbaru hari ini lainnya hanya di Ajaib Alpha website. Download aplikasi Ajaib Alpha untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib lebih aman, sudah berizin dan diawasi OJK & Bappebti.