Berita

Circle Luncurkan Refund Protocol, Solusi Pembayaran Stablecoin Tanpa Perantara Terpusat

Circle

Circle resmi meluncurkan Refund Protocol pada 17 April—sebuah sistem berbasis smart contract non-custodial yang memungkinkan penyelesaian sengketa dalam transaksi stablecoin tanpa perlu bergantung pada pihak ketiga terpusat seperti bank atau platform.

Langkah ini menjawab kekurangan mendasar dalam ekosistem stablecoin: tidaknya tersedia mekanisme refund atau chargeback yang aman dan dapat dipercaya.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Melalui Refund Protocol, pembayaran stablecoin (seperti USDC) akan dikunci sementara dalam smart contract saat transaksi dilakukan. Dana tidak langsung dikirim ke penjual, melainkan disimpan di escrow yang mencatat:

  • alamat penerima pembayaran (merchant),
  • alamat pengirim (pembeli),
  • dan nilai transaksi.

Jika terjadi sengketa—misalnya barang tidak diterima—pembeli bisa meminta refund langsung ke merchant atau melalui arbiter (penengah) yang telah disetujui sebelumnya.

Arbiter tidak memiliki akses penuh atas dana, tapi hanya bisa:

  • mengunci dana untuk sementara,
  • menyetujui pengembalian dana ke alamat refund yang telah ditentukan,
  • dan memungkinkan penarikan lebih awal dengan kesepakatan biaya tertentu.

Jika tidak ada sengketa dalam periode tertentu, merchant bisa menarik dana mereka sendiri tanpa intervensi dari arbiter.

Apa Kata CEO Circle?

CEO Circle, Jeremy Allaire, menyebut bahwa Refund Protocol melanjutkan inisiatif sebelumnya dari Circle dalam menciptakan pembayaran kripto yang lebih aman, transparan, dan dapat dibalik (reversible). Tujuannya jelas: mendorong adopsi stablecoin secara lebih luas dalam sistem pembayaran global.

Tantangan dan Masa Depan

Circle juga mengakui bahwa masih ada tantangan teknis dan keamanan, seperti:

  • potensi perilaku buruk dari arbiter,
  • kesulitan menentukan alamat refund secara akurat,
  • biaya gas tinggi karena escrow bersifat individual,
  • serta dana yang terkunci belum menghasilkan yield (imbal hasil).

Namun, Circle menyebut bahwa versi mendatang dari Refund Protocol bisa saja terintegrasi dengan protokol peminjaman seperti Aave, sehingga dana yang dikunci bisa tetap menghasilkan bunga—dan hasilnya bisa dibagi antara merchant dan arbiter.

Peluncuran ini bertepatan dengan adopsi USDC sebagai mata uang default di aplikasi pembayaran berbasis kripto milik Binance, Binance Pay—menandakan babak baru dalam pemanfaatan stablecoin untuk transaksi nyata.

Baca berita kripto terbaru hari ini, trading Futures, dan berita saham Amerika (US Stock) hanya di Ajaib Alpha website. Download aplikasi Ajaib Alpha untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib lebih aman, sudah berizin dan diawasi OJK & Bappebti.

Artikel Terkait