💡Highlight
- Cetus, penyedia likuiditas utama di ekosistem Sui, mengalami peretasan besar dan kehilangan aset senilai $223 juta.
- Smart contract Cetus dihentikan sementara untuk mencegah kerugian lebih lanjut, namun langkah ini memicu kontroversi soal desentralisasi proyek.
- Token Cetus turun hampir 40%, sementara token SUI juga terdampak dengan penurunan sekitar 4% setelah insiden.
Cetus, salah satu penyedia likuiditas utama di ekosistem blockchain Sui, mengalami serangan siber besar-besaran yang menyebabkan kerugian hingga $223 juta. Peretasan ini dikonfirmasi oleh pihak Cetus pada Kamis, 22 Mei 2025, yang langsung diikuti dengan penghentian sementara smart contract untuk menghindari kerugian tambahan.
Dalam pernyataan resmi, Cetus mengungkapkan bahwa mereka berhasil mengamankan sekitar $162 juta dari aset yang terancam dengan cepat menghentikan aktivitas smart contract. Namun, sisa dana yang dicuri telah dipindahkan ke sejumlah dompet Sui, beberapa di antaranya sudah masuk dalam daftar hitam.
Cetus bekerja sama dengan Sui Foundation dan validator jaringan guna meminimalkan dampak insiden. Langkah yang diambil mencakup pemblokiran transaksi dari dompet yang terlibat peretasan. “Validator Sui kini mengabaikan transaksi dari alamat yang teridentifikasi terlibat pencurian,” ujar Sui Foundation.
Meski demikian, keputusan Cetus menghentikan smart contract secara sepihak memicu kritik keras dari komunitas kripto yang mempertanyakan tingkat desentralisasi proyek ini. Sui Foundation juga mendapat kritik atas langkahnya membekukan transaksi tertentu, yang dinilai sebagai bentuk sensor.
Akibat peretasan ini, harga token Cetus Protocol anjlok hampir 40%, dari $0,25 ke sekitar $0,155, sedangkan token SUI turun sekitar 4% ke level $3,89.
Jangan lewatkan update terbaru tentang aset kripto lainnya!
Baca berita kripto terbaru hari ini, trading Futures, dan berita saham Amerika (US Stock) hanya di Ajaib Alpha website. Download aplikasi Ajaib Alpha untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib lebih aman, sudah berizin dan diawasi OJK & Bappebti.
