Centrifuge, platform infrastruktur blockchain terkemuka, berhasil menembus angka $1 miliar total value locked (TVL), menandai posisi sebagai salah satu pemain utama dalam industri tokenisasi aset dunia nyata (RWA). Dengan pencapaian ini, Centrifuge bergabung bersama raksasa manajemen aset seperti BlackRock melalui dana BUIDL-nya dan Ondo Finance, menjadi tiga platform RWA yang melampaui tonggak penting tersebut.
Pertumbuhan Pesat Permintaan Tokenisasi Aset Dunia Nyata
Menurut CEO Centrifuge, Bhaji Illuminati, keberhasilan ini berkat pergeseran strategi institusi ke arah penerapan nyata. Jika sebelumnya hanya uji coba, kini institusi mulai melakukan “real deployments”. Permintaan tinggi dari allocator onchain juga menjadi faktor utama lonjakan TVL Centrifuge.
Illuminati menjelaskan bahwa meskipun Treasury AS masih menjadi pintu utama bagi allocator onchain, produk tokenisasi JAAA menunjukkan pertumbuhan tercepat di segmennya. Ia juga mengungkapkan meningkatnya minat institusi terhadap kredit swasta sebagai alternatif untuk mendapatkan yield yang lebih kompetitif.
Adapun, saat ini, TVL Centrifuge telah mencapai $1,1 miliar, menunjukkan percepatan adopsi signifikan di sektor RWA.
Permintaan Tinggi untuk Produk Tokenisasi Indeks S&P 500
Selain fokus pada produk berbasis kredit, Centrifuge juga memperluas ke pasar ekuitas dengan peluncuran produk tokenisasi S&P 500 bekerja sama dengan S&P Dow Jones Indices (S&P DJI). Produk ini dirancang sebagai dana profesional yang teregulasi di British Virgin Islands.
Pipeline Centrifuge terbagi antara manajer aset tradisional yang memanfaatkan Web3 native asset manager Anemoy dan manajer onchain-native yang menggunakan RWA Launchpad milik Centrifuge. Dari sisi permintaan, stablecoin dan produk berbasis yield menjadi pembeli utama, memanfaatkan RWA untuk menciptakan “yield floor” sebagai cadangan likuiditas.
Inovasi deRWA untuk Akses Investor Ritel
Centrifuge juga menyiapkan inisiatif bernama deRWA guna memperluas akses tokenisasi ke investor ritel. Melalui integrasi dengan bursa utama, dompet digital, protokol pinjaman, hingga DeFi, deRWA diharapkan mampu menjadikan tokenisasi aset lebih likuid dan mudah diakses dalam ekosistem DeFi.
Sementara itu, S&P Dow Jones Indices sedang berdiskusi dengan bursa, kustodian, dan protokol DeFi besar untuk melisensikan serta mencatatkan tokenisasi indeks mereka. Stephanie Rowton, Direktur Ekuitas AS di S&P DJI, menyebutkan bahwa kolaborasi ini bertujuan membangun infrastruktur yang kuat, mendukung perdagangan, dan meningkatkan akses investor terhadap produk indeks yang di-tokenisasi.
Prospek Masa Depan Tokenisasi Aset Dunia Nyata
Menurut Bhaji Illuminati, pasar publik seperti Treasury dan ekuitas akan tetap menjadi fokus utama adopsi tokenisasi dalam jangka pendek karena faktor likuiditas dan familiaritas. Namun, dalam jangka panjang, pasar privat diyakini akan mendominasi karena blockchain mampu menghilangkan inefisiensi sekaligus membuka nilai tersembunyi.
Laporan dari Boston Consulting Group (BCG) dan Ripple memperkirakan bahwa nilai pasar tokenisasi aset dunia nyata dapat melampaui $18 triliun pada 2033, dengan CAGR mencapai 53%.
Kesimpulan
Dengan pencapaian TVL sebesar $1 miliar dan inovasi produk tokenisasi yang terus berkembang, Centrifuge menegaskan posisinya sebagai pionir dalam era tokenisasi aset global. Perusahaan ini membuka peluang besar bagi adopsi institusional dan ritel dalam sektor keuangan berbasis blockchain dan DeFi.
Baca Juga: Cara Membeli dan Menjual Aset Kripto di Ajaib Alpha
Baca Artikel Lainnya di Ajaib Alpha!
Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Alpha! Ajaib Alpha menghadirkan layanan investasi cryptoonline yang aman dan terpercaya. Yuk, download aplikasi Ajaib Alpha dengan klik button di bawah ini!
Sumber: Cointelegraph
