Berita

Bitcoin Turun, Emas dan Minyak Naik: Pasar Panas Setelah Serangan Israel ke Iran

Bitcoin Turun, Emas dan Minyak Naik: Pasar Panas Setelah Serangan Israel ke Iran

💡Highlight

  • Bitcoin turun 3,55% setelah serangan udara Israel ke Iran, sementara Ethereum anjlok 10%.
  • Harga minyak dan emas melonjak tajam di tengah ketegangan geopolitik, dengan minyak mentah mencapai $74,99 per barel.
  • Investor mengalihkan dana dari aset berisiko seperti kripto ke aset safe haven, memicu reaksi beragam di pasar global.

Ketegangan Geopolitik Memicu Ketidakpastian di Pasar Aset Kripto

Pasar aset kripto mengalami tekanan besar setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Kamis malam (13 Juni 2025), yang memicu ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah. Ketegangan ini langsung berdampak pada perilaku pasar global, dengan investor berbondong-bondong mengalihkan dana dari aset berisiko seperti kripto ke aset safe haven seperti emas dan minyak.

Bitcoin (BTC) anjlok 3,55% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di sekitar $104.000. Sementara itu, Ethereum (ETH) turun lebih tajam hingga 10%, dengan harga menyentuh $2.497. Aksi jual ini terjadi bersamaan dengan lonjakan harga emas dan minyak mentah di pasar global.

Menurut laporan Associated Press, ledakan terdengar di Teheran setelah Israel menargetkan infrastruktur nuklir dan militer Iran melalui serangan udara. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan mengumumkan keadaan darurat nasional dan memprediksi kemungkinan serangan balasan dari Iran dalam waktu dekat. Ketidakpastian ini memperkuat ketakutan investor, terutama terhadap dampak jangka pendek terhadap pasar keuangan.

Nick Ruck, direktur di LVRG Research, menyatakan bahwa meningkatnya risiko geopolitik telah mendorong pelaku pasar untuk mencari aset yang lebih aman. “Pasar kripto mendapat tekanan karena investor sementara waktu memilih untuk menghindari volatilitas dan menunggu kepastian,” ujarnya.

Lonjakan Harga Emas dan Minyak: Safe Haven Menjadi Pilihan

Di sisi lain, pasar minyak dan emas merespon ketegangan ini dengan lonjakan harga yang signifikan. Harga minyak mentah WTI naik lebih dari 7% mencapai $72,98 per barel, sementara Brent juga mencatatkan kenaikan sebesar 7,5%, mencapai $74,23. Kenaikan ini memicu kekhawatiran inflasi global, dengan analisis dari Bank investasi JPMorgan yang memprediksi harga minyak bisa menembus $120 per barel jika ketegangan terus berlanjut.

Sementara itu, harga emas melonjak hingga mencapai level $3.400 per ons, memperkuat narasi emas sebagai safe haven yang aman di tengah ketidakpastian geopolitik. Token emas seperti PAXG dan XAUT juga mencatatkan peningkatan permintaan, menunjukkan preferensi investor yang cenderung menghindari volatilitas pasar.

Apakah Kripto Masih Menjadi Safe Haven?

Serangan udara Israel terhadap Iran pada Kamis pagi (13 Juni 2025) menyebabkan gejolak besar di pasar kripto. Konflik yang cepat berkembang ini mendorong pasar kripto terjun bebas, dengan total likuidasi mencapai $1,15 miliar dalam 24 jam terakhir. Pasar secara keseluruhan turun sebesar 6,6%.

Serangan tersebut menargetkan program nuklir dan kemampuan misil Iran, yang mengakibatkan tewasnya beberapa pemimpin militer Iran, termasuk komandan IRGC, Jenderal Hossein Salami. Sebagai respons terhadap serangan tersebut, Israel mengumumkan keadaan darurat dan menutup sekolah, melarang pertemuan, serta mengerahkan puluhan ribu tentara. Iran juga sedang mempersiapkan serangan balasan yang lebih mematikan.

Seiring ketegangan meningkat, Dow Jones Industrial Average futures turun 1,3%, S&P 500 futures jatuh 1,4%, dan Nasdaq 100 futures merosot 1,6%. Sementara itu, pasar kripto tidak terkecuali. Bitcoin mengalami penurunan tajam dari lebih dari $108.000 menjadi $104.112. Ethereum (ETH) juga turun 9,3%, dan Solana (SOL) kehilangan hampir 10% nilainya.

Penurunan Kripto Menciptakan Kesempatan Baru bagi Aset Safe Haven

Meski pasar kripto mengalami penurunan, beberapa investor melihat ini sebagai peluang untuk masuk ke dalam pasar kripto dengan harga yang lebih rendah. Bitcoin, meskipun tidak langsung bertindak sebagai safe haven seperti emas, tetap memiliki potensi untuk pulih dan bahkan mengungguli emas dalam jangka panjang. Seiring waktu, Bitcoin mungkin semakin diterima sebagai alternatif investasi dalam situasi ketidakpastian geopolitik.

Sementara itu, dengan ketegangan geopolitik yang semakin tinggi, penting bagi investor untuk terus memantau perkembangan pasar global dan menunggu sinyal kebijakan dari The Fed terkait suku bunga yang bisa mempengaruhi kondisi pasar.

Baca Juga: Ajaib Flash: Inflasi AS Melambat, Bitcoin Sentuh $110.000: Apakah Pemangkasan Suku Bunga di Depan Mata?

Kesimpulan

Ketegangan yang timbul dari serangan Israel ke Iran menciptakan ketidakpastian besar di pasar aset kripto. Meskipun Bitcoin dan Ethereum mengalami penurunan yang signifikan, lonjakan harga minyak dan emas menunjukkan bahwa investor cenderung beralih ke aset safe haven. Meski ada perbedaan pendapat mengenai Bitcoin sebagai aset yang aman, kripto tetap memiliki potensi untuk pulih dalam jangka panjang, seiring dengan perubahan pasar yang terus berkembang.

Dalam menghadapi volatilitas ini, investor disarankan untuk mengikuti perkembangan geopolitik dengan seksama dan mempertimbangkan strategi investasi yang lebih aman dalam menghadapi ketidakpastian yang sedang berlangsung.

Referensi:
BeInCrypto. Crypto Market Loses Over $1 Billion as Israel Attacks Iran. Terakhir diakses 13 Juni 2025.

Artikel Terkait