Berita

Bitcoin Cetak Sejarah Baru Menjelang Akhir Mei, Apakah Bull Run Masih Berlanjut?

Bitcoin Cetak Sejarah Baru Menjelang Akhir Mei, Apakah Bull Run Masih Berlanjut?

💡Highlight

  • Bitcoin Mencapai ATH US$111.971 pada 23 Mei 2025.
  • ETF Bitcoin spot mencatatkan arus masuk bersih sebesar US$2,75 miliar antara 19–23 Mei 2025.
  • Pengumuman Donald Trump mengenai tarif impor dan kehadiran JD Vance dalam konferensi Bitcoin menjadi faktor penggerak harga.

Analisis data per 27 Mei 2025, pukul 08:00 WIB oleh Panji Yudha, Financial Expert Ajaib

Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan ketahanan luar biasa dengan mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa di level US$111.971 pada 23 Mei 2025. Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya BTC sempat terkoreksi lebih dari 30% dari puncak harga Januari lalu di US$109.590. Momentum ini menandai kembalinya tren bullish, yang ditopang oleh kuatnya arus masuk dana institusional melalui ETF Bitcoin, serta meningkatnya keyakinan investor terhadap Bitcoin sebagai aset digital unggulan di tengah ketidakpastian global.

Bitcoin Catatkan Kenaikan 15,10% di Mei 2025

Sejak awal Mei, Bitcoin telah mencatatkan kenaikan sebesar 15,10% dari harga pembukaan bulanan di US$94.150, memperkuat potensi penutupan bulan ini dengan kinerja positif. Hal ini juga mengingatkan pada Mei 2024 yang ditutup naik 11,07%. Tren ini melanjutkan performa solid bulan sebelumnya, April 2025, ketika BTC menguat 14,08%. Deretan capaian ini menunjukkan bahwa sentimen pasar terhadap Bitcoin masih sangat konstruktif di tengah dinamika makro yang menantang.

Aliran Dana Masif ke ETF Bitcoin Spot

Performa positif sepanjang Mei sebagian besar ditopang oleh aliran dana masif ke ETF Bitcoin spot serta meningkatnya aktivitas akumulasi dari investor institusional. Dalam rentang 19 hingga 23 Mei, ETF spot mencatatkan arus masuk bersih sebesar US$2,75 miliar—terbesar ketiga sepanjang sejarah ETF Bitcoin, sekaligus memperpanjang tren aliran positif selama enam pekan berturut-turut.

Peluang Uji Kembali ATH Bitcoin

Financial Expert Ajaib, Panji Yudha mengatakan, “Secara teknikal, Bitcoin sempat terkoreksi ke US$107.000 pada 24 Mei 2025 karena aksi ambil untung setelah mencetak ATH pada 23 Mei 2025. Pada Selasa pagi (27/5/2025), pukul 08.00 WIB, BTC berada di US$109.450 (sekitar Rp1,77 miliar). Selama harga mampu bertahan di atas trendline, MA-20, dan support klasik US$106.000, peluang untuk menguji kembali ATH US$111.971 masih terbuka. Meski begitu, koreksi ke area US$95.000–100.000 tetap perlu diwaspadai sebagai zona pivot jangka pendek.”

Politik AS, Data Makro, dan Konferensi Bitcoin

Memasuki pekan terakhir Mei, pasar kembali dipenuhi oleh katalis besar. Harga Bitcoin melonjak menembus US$109.000 pada Senin pagi setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penundaan tarif impor terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli 2025. Keputusan ini memberi ruang negosiasi dan meredakan tensi geopolitik, menciptakan narasi baru bagi aset lindung nilai seperti Bitcoin.

Sorotan berikutnya adalah kehadiran Wakil Presiden AS, JD Vance, dalam konferensi Bitcoin terbesar tahun ini pada 28 Mei 2025. Kehadiran figur politik tingkat tinggi ini dipandang sebagai sinyal kuat legitimasi Bitcoin di mata regulator dan lembaga pemerintah, terutama menjelang pemilu AS yang sarat agenda ekonomi digital.

Baca Juga: Altcoin yang Jadi Favorit Whale Kripto di Akhir Mei 2025!

Rilis Data Makro yang Menentukan Arah Bitcoin

Di sisi makro, investor akan mencermati rilis estimasi kedua GDP AS untuk Q1-2025 pada 29 Mei, yang diproyeksikan menyusut -0,3% dibandingkan pertumbuhan 2,4% sebelumnya. Kontraksi ini disebabkan oleh lonjakan impor sebagai efek samping dari kebijakan tarif Trump. Selanjutnya, data Core PCE dan Michigan Consumer Sentiment yang akan dirilis pada 30 Mei juga akan menentukan arah suku bunga The Fed ke depan. Inflasi yang terkendali (ekspektasi: 0,1%) bisa membuka peluang pendekatan dovish, mendukung pasar aset berisiko termasuk kripto.

Proyeksi Jangka Panjang Bitcoin Tetap Positif

“Dengan Bitcoin yang kini berada di level tertinggi, potensi koreksi jangka pendek akibat aksi ambil untung tetap perlu diantisipasi. Meski demikian, prospek jangka panjang Bitcoin tetap kuat, didukung oleh adopsi institusional dan perannya yang kian solid sebagai aset strategis di era digital,” tutup Panji Yudha.

Disclaimer:
Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli aset kripto. Harga aset kripto berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait