Bitcoin kembali diprediksi akan mencapai ATH baru di angka 200 ribu USD. Berdasarkan laporan Cointelegraph Rabu 24 April 2025, sejumlah analis yaitu dari Standard Chartered serta Intellectia AI memantau adanya permintaan oleh pihak institusional. Hal ini terutama pada produk ETF alias Exchange Traded Fund dan aktivitas trader yang melakukan aksi lindung nilai risiko makroekonomi.
Sejumlah alasan ini yang bisa mendorong harga Bitcoin bisa kembali melonjak, bahkan lebih dari dua kali lipat di tahun 2025. Hanya saja, hal ini pengecualian jika skenario tersebut sifatnya kondisional yang diungkapkan oleh Fei Chen selaku Chief Investment Strategist Intellectia AI.
Menurutnya, proyeksi optimis ini tetap memiliki risiko eksternal yang kemungkinan menggagalkannya seperti regulasi ketat dan gejolak geopolitik yang tidak terduga.
Harga Bitcoin Pulih 90,000 USD Lebih
Keyakinan akan lonjakan Bitcoin juga dibarengi dengan adanya pergerakan harga Bitcoin yang berhasil pulih menembus angka 90,000 USD pada 22 April 2025 kemarin. Lonjakan harga Bitcoin ini diyakini menjadi respon pasar atas kekhawatiran terjadinya perang dagang global serta ketegangan geopolitik yang membuat para investor kembali melirik Bitcoin dan juga emas sebagai langkah lindung nilai.
Selain itu, momentum tersebut semakin diperkuat dengan rekor aliran dana yang masuk harian terbesar yang ada di ETF Bitcoin spot AS sejak Januari 2025 lalu. Mengacu pada data Farside Investors, ada sebanyak 11 ETF Bitcoin spot AS mencatat jumlah keseluruhan arus masuk bersih dengan nilai mencapai 380 juta USD lebih pada 21 April 2025 kemarin.
Intellectia AI juga menambahkan jika permintaan institusional dari korporasi serta platform exchange besar seperti Coinbase maupun Kraken memiliki potensi untuk menjadi katalis positif pada pergerakan harga Bitcoin.
Peluang Bitcoin yang Tidak Terbatas
Sejalan dengan laporan JPMorgan pada Januari 2025 lalu, investasi di Bitcoin dan emas semakin dianggap sebagai komponen strategis. Hal ini karena meningkatnya kebutuhan perlindungan atas inflasi maupun risiko geopolitik.
Hanya saja, menurut Binance Research semenjak Presiden AS Donald Trump mulai mengumumkan tarif impor dalam skala besar di awal bulan, korelasi Bitcoin dengan emas justru melemah. Hal ini karena korelasi Bitcoin lebih condong terjadi pada pasar saham.
Bahkan menurut Spencer Yang selaku kontributor utama Fractal Bitcoin, arus masuk ETF yang berlanjut mengikis posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai makroekonomi. Minat institusional saja tidak bisa menjamin ketahanan jangka panjang Bitcoin karena masa depan Bitcoin justru bergantung pada penggunaan secara nyata di dalam jaringan, transaksi, pengembangan dan juga inovasi.
Baca Juga : Sejumlah Istilah dalam Trading Crypto yang Wajib Diketahui
Cara Membeli Coin di Ajaib Alpha
- Buka aplikasi Ajaib Alpha, lalu masukkan PIN atau face ID.
- Masukkan dana deposit dengan cara memilih Deposit dan menentukan sumber dana baik dari rekening RDN, transfer virtual account, transfer antarbank atau dari e-wallet.
- Pilih laman Cari, lalu pilih BTC/IDR atau Aset Kripto lain yang ingin dibeli.
- Masukkan nominal yang ingin kamu belikan aset kripto pada kolom Jumlah IDR, lalu klik Beli.
- Jangan lupa untuk periksa kembali pesanan aset kripto kamu, lalu klik Beli.
Untuk mendapatkan berita menarik lainnya seputar aset kripto, blockchain, NFT, dan Metaverse, kunjungi halaman blog Ajaib Alpha! Ajaib Kripto menghadirkan layanan investasi crypto online yang aman dan terpercaya. Yuk, beli BTC dan aset kripto serta aset global potensial lainnya dengan download aplikasi Ajaib Alpha, klik button di bawah ini!
Referensi:
- Dilla Fauziyah, Bitcoin Berpotensi Naik ke US$200.000 Berkat Hal Ini!, Coinvestasi, diakses terakhir 23 April 2025
Disclaimer: Transaksi Aset Kripto mengandung risiko dan berpotensi menyebabkan kerugian. Informasi yang terkandung dalam tulisan ini merupakan opini yang disiapkan melalui proses riset dan analisis internal perusahaan secara seksama dengan sumber terpercaya dan tidak dipengaruhi dari pihak manapun. Tulisan ini bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi. Pengambilan keputusan dalam melakukan transaksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pribadi Pengguna. Kami tidak bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian maupun keuntungan yang timbul dari pengambilan keputusan transaksi.