Berita

Bitcoin Merosot ke $80.000 Usai Pernyataan Trump Soal Ekonomi AS

kekayaan donald trump

Pasar aset kripto kembali menghadapi tekanan jual besar-besaran di awal pekan ini, dengan Bitcoin (BTC) sempat menyentuh level terendah tahun ini di $80.052 sebelum mengalami rebound ke $81.750. Berdasarkan data CoinMarketCap, BTC mencatat penurunan 6% dalam 24 jam terakhir, sementara kapitalisasi pasarnya turun ke $1,61 triliun. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar aset kripto juga mengalami penyusutan 5% ke $2,68 triliun.

Penurunan Bitcoin turut menyeret aset kripto utama lainnya, seperti Ethereum (ETH) yang turun 6% ke $2.030, serta XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) yang merosot 7%-8%.

Di tengah volatilitas tinggi ini, total likuidasi pasar derivatif kripto mencapai $614 juta dalam 24 jam terakhir, dengan trader long mengalami kerugian terbesar sebesar $537 juta, menurut data CoinGlass. Dari total tersebut, Bitcoin menyumbang $232 juta likuidasi, memperburuk tekanan jual di pasar.

Ketidakpastian Ekonomi Meningkat Pasca Pernyataan Trump

Sentimen negatif di pasar diperparah oleh pernyataan Presiden AS, Donald Trump, dalam wawancara dengan Fox News pada 9 Maret 2025. Trump mengakui bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkannya, termasuk pemangkasan anggaran dan tarif perdagangan, dapat menimbulkan gangguan ekonomi dalam jangka pendek.

Pernyataannya memicu perdebatan luas di media sosial, dengan beberapa pihak membandingkan kebijakan Trump dengan pendekatan agresif Paul Volcker pada akhir 1970-an, yang kala itu menaikkan suku bunga secara drastis untuk menekan inflasi, tetapi memicu resesi besar.

Di sisi lain, Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, dalam pidatonya di U.S. Monetary Policy Forum di New York, menegaskan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga saat ini sambil menunggu kejelasan lebih lanjut terkait prospek ekonomi.

Powell menyoroti ketahanan pasar tenaga kerja AS, dengan penambahan 151.000 pekerjaan pada Februari, meskipun tingkat pengangguran naik sedikit ke 4,1%. Ia juga mencatat bahwa pertumbuhan upah mulai melambat, mengurangi tekanan inflasi dari sektor tenaga kerja.

Terkait inflasi, Powell menyebut bahwa angka inflasi telah turun dari puncaknya di 7% pada pertengahan 2022 menjadi 2,5% pada Januari 2025, namun masih di atas target 2% The Fed. Ia menegaskan bahwa jalan menuju stabilitas inflasi masih penuh tantangan, dan The Fed tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan terkait kebijakan moneter.

Bitcoin Berpotensi Uji $78.000, Pasar Fokus pada Data Ekonomi AS

Sementara itu, Arthur Hayes, co-founder BitMEX, memperingatkan bahwa Bitcoin masih berisiko turun lebih lanjut, bahkan menguji level $78.000. Ia menyoroti bahwa banyak opsi Bitcoin berada di kisaran $70.000 – $75.000, yang dapat memicu volatilitas lebih besar jika harga memasuki area tersebut.

Para trader kini mengantisipasi rilis data ekonomi penting pekan ini, termasuk Indeks Harga Konsumen (CPI) pada 12 Maret dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada 13 Maret. Hasil dari laporan ini bisa menjadi faktor penentu arah pergerakan Bitcoin selanjutnya.

Baca berita kripto terbaru hari ini, trading Futures, dan berita saham Amerika (US Stock) hanya di Ajaib Alpha website. Download aplikasi Ajaib Alpha untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib lebih aman, sudah berizin dan diawasi OJK & Bappebti.

Artikel Terkait