Berita

Bitcoin Kembali ke Level $80.000, Rebound atau Dead Cat Bounce?

Ajaib Kripto Flash: Ketegangan Timur Tengah Dorong Bitcoin Turun ke $60.000

Rollercoaster Harga Kripto Akibat Ketegangan Geopolitik

Harga Bitcoin (BTC) dan altcoin mengalami volatilitas tinggi pada hari Senin (7/4), seiring pelaku pasar mencerna eskalasi isu tarif yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump. Dari level terendah $74.400 dan pagi ini Selasa (8/4) pukul 08.30 WIB Bitcoin rebound ke level $80.500, mencerminkan reaksi cepat pasar terhadap dinamika kebijakan dan volume transaksi yang meningkat.

Rebound ini masih perlu diuji. Tanpa kepastian arah kebijakan The Fed dan meredanya ketegangan perdagangan, aset kripto tetap rentan koreksi lanjutan.

Sejak awal bulan Trump telah menyatakan akan memberlakukan tarif impor sebesar 10% hingga 50% terhadap lebih dari 180 negara. Indonesia termasuk dalam daftar negara yang dikenai tarif sebesar 32%. Meskipun kripto tidak secara langsung dikenakan tarif, efek berantainya biaya produksi yang lebih tinggi, kekhawatiran inflasi, dan ancaman perang dagang global membuat investor cenderung menghindari volatilitas.

Kondisi ini mengonfirmasi bahwa kripto bukanlah aset yang benar-benar terisolasi dari geopolitik global. Justru, di tengah ketidakpastian makro, aset kripto menjadi refleksi paling cepat dari sentimen risiko investor.

Sejak kemenangan Trump di Pilpres AS 2024, pasar kripto sempat menikmati euforia luar biasa. Harga Bitcoin melesat dari $94.000 ke $109.000 didorong janji kampanye yang pro-kripto seperti deregulasi dan rencana cadangan Bitcoin nasional. Namun, pengenaan “tarif” yang dimulai pada Februari 2025 menjadi titik balik yang mengubah narasi. Dalam waktu dua bulan, nilai Bitcoin terjun hingga 30%.

Kini, ketika China membalas dengan tarif 34% untuk semua produk AS, dan Uni Eropa bersiap mengambil langkah serupa, kekhawatiran akan perang dagang global semakin nyata. Pasar kripto pun ikut goyah, terutama karena volume perdagangan kripto global saat ini masih didominasi oleh Amerika Serikat yang menguasai 40% aktivitas perdagangan.

Sentimen Pasar: Extreme Fear yang Mengintai

Di sisi lain, indikator Fear and Greed menunjukkan posisi “extreme fear”, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kondisi pasar kripto saat ini. Tekanan tambahan juga datang dari arus keluar ETF Bitcoin spot yang mencapai $172,69 juta pada pekan lalu, sebuah sinyal bahwa pelaku institusi memilih bersikap hati-hati.

Extreme fear justru bisa menjadi sinyal bahwa pasar mendekati titik jenuh tekanan, tetapi tetap ada risiko koreksi lanjutan jika muncul katalis negatif baru.

Pekan Dengan Serangkaian Peristiwa Ekonomi Penting

Pekan ini menjadi momen krusial untuk pasar aset kripto, dengan serangkaian data ekonomi utama AS yang akan mempengaruhi ekspektasi terhadap suku bunga dan arah pasar:

  • FOMC Minutes (9 April): Risalah rapat The Fed akan memberikan sinyal tentang kebijakan suku bunga ke depan. Jika The Fed memberi sinyal mempertahankan suku bunga tinggi, harga Bitcoin bisa kembali tertekan. Sebaliknya, jika muncul peluang pemangkasan suku bunga, kripto berpotensi rebound.
  • Initial Jobless Claims (10 April): Klaim pengangguran mingguan akan menunjukkan kondisi tenaga kerja AS. Angka rendah dapat memperkuat keyakinan ekonomi yang stabil, menurunkan permintaan terhadap Bitcoin sebagai lindung nilai.
  • CPI (10 April): Data inflasi konsumen jadi penentu utama. Inflasi yang tinggi akan mengurangi peluang pemangkasan suku bunga, membuat investor menghindari aset berisiko. Estimasi pasar menunjukkan inflasi tahunan akan turun dari 2,8% ke 2,6% YoY, namun inflasi inti diperkirakan naik ke 0,3% MoM dari sebelumnya 0,2%.
  • PPI (11 April): Inflasi di tingkat produsen diperkirakan naik ke 0,1% MoM dan 3,3% YoY, lebih tinggi dari periode sebelumnya. Jika angka aktual lebih tinggi, ekspektasi inflasi bisa kembali menguat dan menahan minat terhadap aset kripto.

Dalam kondisi seperti ini, investor harus ekstra selektif. Volatilitas jangka pendek bisa membuka peluang, tetapi tetap perlu disiplin terhadap manajemen risiko.

Di tengah ketidakpastian makro dan gejolak geopolitik yang membayangi, investor sebaiknya menjaga posisi dengan pendekatan yang lebih defensif dan selektif. Alih-alih terpancing euforia jangka pendek, fokus sebaiknya diarahkan pada pengelolaan risiko, disiplin dalam eksekusi strategi, serta mengantisipasi potensi katalis dari data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini. 

Rebound atau dead cat bounce? Jawabannya akan sangat ditentukan oleh katalis makro yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Yang pasti, disiplin terhadap manajemen risiko dan pengelolaan posisi tetap menjadi kunci bertahan di tengah ketidakpastian ini.

Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli aset kripto. Harga aset kripto berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait