Sejumlah berita penting dalam dunia aset kripto tengah menjadi sorotan pekan ini. Dari proses konfirmasi ketua baru SEC hingga perkembangan terbaru dalam ekosistem Ethereum, pasar tengah menantikan dampaknya terhadap regulasi dan harga aset kripto.
Konfirmasi Ketua SEC
Berita kripto pekan ini datang dari Paul Atkins, yang dikenal sebagai pendukung kebijakan pro-pasar. Atkins dijadwalkan menjalani sidang konfirmasi sebagai Ketua SEC pada 27 Maret.
Jika disetujui, kepemimpinannya diperkirakan akan membawa perubahan signifikan dalam regulasi aset kripto, termasuk potensi percepatan adopsi produk seperti ETF staking Ethereum.
Airdrop Ethena Musim 3 Berakhir, Musim 4 Segera Dimulai
Program airdrop musim ketiga Ethena resmi berakhir pada 23 Maret, membuka kemungkinan bagi peserta untuk segera mengeklaim hadiah mereka. Di sisi lain, spekulasi tentang musim keempat semakin meningkat, dengan potensi insentif baru yang dapat mempengaruhi pasokan token dan dinamika pasar.
Rumor Buyback AAVE
Rumor beredar bahwa AAVE berencana melakukan buyback sebelum 31 Maret, sejalan dengan proposal tokenomik yang baru disetujui. Jika benar, langkah ini dapat mengurangi suplai beredar dan berpotensi meningkatkan harga token, bergantung pada tingkat permintaan di pasar.
Uji Coba Ethereum Pectra di Testnet Hoodi
Pembaruan Pectra Ethereum dijadwalkan untuk aktif di testnet Hoodi pada 26 Maret, dengan peluncuran mainnet yang ditargetkan pada akhir April. Upgrade ini diharapkan meningkatkan skalabilitas dan efisiensi staking Ethereum, yang dapat memperkuat posisi ETH di pasar jika pengujian berjalan lancar.
Pasar aset kripto terus bergerak dinamis, dan para pelaku industri disarankan untuk memantau perkembangan terbaru guna memahami dampaknya terhadap harga dan regulasi.
IMF Perbarui Standar Global, Masukkan Aset Kripto dalam Neraca Pembayaran
Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperbarui standar neraca pembayaran untuk mencerminkan dampak yang semakin besar dari aset digital dalam ekonomi global.
Dalam Balance of Payments Manual, Seventh Edition (BPM7) yang dirilis pada 20 Maret, Bitcoin (BTC) dan aset kripto sejenisnya kini dikategorikan sebagai non-produced nonfinancial assets, sementara beberapa token lainnya diperlakukan seperti kepemilikan ekuitas.
Pembaruan ini menandai pertama kalinya IMF memasukkan panduan khusus mengenai aset kripto dalam standar statistik globalnya.
Kripto Tanpa Kewajiban
Dalam kerangka baru ini, aset digital dibagi menjadi token yang dapat dipertukarkan (fungible) dan tidak dapat dipertukarkan (nonfungible), dengan klasifikasi lebih lanjut berdasarkan apakah aset tersebut memiliki kewajiban terkait atau tidak.
- Bitcoin dan aset sejenis tanpa kewajiban dikategorikan sebagai aset modal,
- Stablecoin dengan dukungan aset atau kewajiban dianggap sebagai instrumen keuangan.
Menurut IMF:
“Aset kripto tanpa kewajiban yang dirancang sebagai alat tukar (misalnya Bitcoin) dikategorikan sebagai non-produced nonfinancial assets dan dicatat secara terpisah dalam akun modal.”
Secara praktik, aliran transaksi lintas batas yang melibatkan Bitcoin kini akan dicatat dalam akun modal sebagai akuisisi atau pelepasan aset non-produksi.
Sementara itu, token dengan protokol atau platform—seperti Ethereum (ETH) atau Solana (SOL)—dapat dikategorikan sebagai kepemilikan ekuitas dalam akun keuangan jika pemiliknya berada di negara yang berbeda dari penerbitnya.
Sebagai contoh, jika seorang investor di Inggris memiliki token Solana yang diterbitkan di AS, kepemilikan tersebut akan dicatat sebagai “equity crypto assets”, mirip dengan investasi ekuitas asing tradisional.
IMF mencatat bahwa meskipun aset ini bergantung pada kriptografi, secara ekonomi aset tersebut dapat dibandingkan dengan saham atau ekuitas dalam hal hak kepemilikan.
Staking dan Layanan Validasi
IMF juga mengakui kompleksitas staking dan aktivitas kripto berbasis imbal hasil (yield-bearing). Hasil staking dapat dianggap mirip dengan dividen ekuitas dan akan dicatat dalam pendapatan akun berjalan, tergantung pada ukuran dan tujuan kepemilikan aset tersebut.
Manual ini juga memperkenalkan konsep baru bagi negara-negara dalam kompilasi statistik makroekonomi, bertujuan meningkatkan transparansi terhadap dampak ekonomi dari aset digital dan layanan terkait.
Selain itu, transaksi yang melibatkan validasi transfer aset kripto—seperti mining atau staking—akan dikategorikan sebagai produksi layanan, dan dicatat sebagai ekspor dan impor layanan komputer.
IMF Menstandarisasi Peran Kripto dalam Ekonomi Global
Manual BPM7 disusun melalui konsultasi global yang melibatkan lebih dari 160 negara dan diharapkan menjadi pedoman dalam pelaporan statistik resmi di berbagai yurisdiksi selama bertahun-tahun mendatang.
Meskipun implementasi dapat bervariasi antar negara, langkah IMF ini merupakan tonggak penting dalam pengakuan aset digital sebagai bagian dari ekonomi makro global dalam format yang distandarisasi dan dapat dibandingkan secara internasional.
Baca berita kripto terbaru hari ini, trading Futures, dan berita saham Amerika (US Stock) hanya di Ajaib Alpha website. Download aplikasi Ajaib Alpha untuk jual beli Bitcoin dan aset kripto populer lainnya. Ajaib lebih aman, sudah berizin dan diawasi OJK & Bappebti.